Jakarta, CNN Indonesia -- Persediaan darurat bagi 29.500 orang tiba di empat kota Suriah pada Minggu lalu, di bawah perjanjian gencatan senjata lokal, menurut Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada Senin (19/10).
Meski begitu, sesuai dengan perjanjian, tidak ada orang yang dievakuasi dan kota-kota tersebut.
Sebanyak 31 truk membawa pasokan medis dan kemanusiaan ke kota-kota Muslim Syiah di Provinsi Idlib, Madaya, dan Zabadani, di mana pemberontaj bersembunyi meski sebagian besar wilayah yang berbatasan dengan Libanon itu dikuasi oleh rezim Bashar al-Assad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PBB telah menunda pengiriman awal bulan ini karena pertempuran sengit di lokasi lain.
Tapi kedatangan truk bantuan ini menunjukkan bahwa pihak yang bertikai bisa mematuhi gencatan senjata, sekaligus merupakan kesempatan langka bagi keberhasilan diplomasi asing di tengah kecamuk Suriah. Konflik yang sudah menewaskan sekitar 250 ribu orang itu kini memasuki tahun kelima.
Sebelumnya, hampir tidak ada bantuan yang bisa masuk ke wilayah yang dikepung pertempuran dengan 40 ribu orang yang terjebak di dalamnya.
"Rencana awal telah mempertimbangkan intervensi kemanusiaan yang jauh lebih besar oleh ICRC dan SARC (Sabit Merah Arab Suriah),” kata Marianne Gasser, kepala ICRC di Suriah yang ambil bagian dalam operasi itu, dalam sebuah pernyataan.
"Bersama dengan SARC, kami tetap siap untuk memainkan peran kami sebagai perantara kemanusiaan netral untuk misi tersebut."
Dalam pernyataan terpisah, PBB mengatakan negosiasi pada pengiriman bantuan kemanusiaan dan medis lebih lanjut dan mengevakuasi orang yang terluka terus dilakukan.
“PBB beserta rekan sekarang berharap pelaksanaan poin lain yang tercakup dalam perjanjian termasuk evakuasi mendesak bagi yang terluka kritis," bunyi pernyataan PBB.
Kesepakatan bantuan itu dimediasi oleh PBB pada September lalu dalam pembicaraan yang didukung oleh Iran, yang mendukung pemerintah Suriah, dan Turki, yang mendukung pemberontak.
Kesepakatan awal termasuk gencatan senjata enam bulan di daerah sasaran bantuan dan evakuasi pemberontak yang terluka dari Zabadani, yang jadi lokasi pertempuan antara tentara Suriah dan pejuang Hizbullah dari Libanon yang mendukung Assad, serta pemberontak Ahrar al-Sham di sisi lain.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jan Eliasson mengatakan pekan lalu ia melihat kesempatan untuk gencatan senjata lokal dalam setidaknya tiga atau empat wilayah lainnya. Dia mengatakan hal ini akan membantu untuk menurunkan tensi konflik di Suriah, sehingga membuka jalan bagi pembicaraan badan transisi.
(stu)