Malaysia: Bencana Asap Indonesia Tak Akan Usai Tanpa Hujan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2015 13:57 WIB
Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Malaysia, Wan Junaidi Tuanku Jaafar menilai bencana asap di Indonesia tak akan usai jika musim hujan belum datang.
Pada Senin (19/10), pemerintah Malaysia kembali meliburkan sekolah karena polusi asap yang memburuk. (Reuters/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Malaysia, Wan Junaidi Tuanku Jaafar menyatakan bahwa upaya internasional untuk memadamkan kebakaran hutan di sejumlah wilayah di Indonesia tidak akan berhasil, dan negara di Asia Tenggara masih akan menerima hembusan asap, hingga musim hujan datang.

Pemerintah Indonesia telah menyetujui bantuan internasional untuk mengatasi bencana asap yang sudah menyebar ke sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura selama beberapa pekan terakhir.

Wan Junaidi menilai bencana asap di Indonesia dapat berlanjut selama satu bulan ke depan. "Kecuali ada hujan, intervensi manusia tidak akan dapat memadamkan api," katanya di sela-sela sidang parlemen Malaysia, dilansir dari Free Malaysia Today, Senin (19/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wan Junaidi menilai bahkan upaya untuk memadamkan kebakaran dari berbagai negara yang saat ini sedang berjalan "tidak cukup untuk memadamkan api."

"Kami berharap hujan akan datang pada pertengahan November. (Hujan) akan dapat memadamkan api," kata Wan Junaidi.

Pada Jumat (16/10), Indonesia melancarkan upaya terbesar untuk memadamkan kebakaran, dengan mengerahkan puluhan pesawat dan ribuan tentara di sejumlah lahan pertanian di hutan ilegal di Pulau Sumatra dan Kalimantan.

Sebanyak 32 pesawat dan helikopter, termasuk enam pesawat dari Singapura, Malaysia dan Australia, dikerahkan untuk membantu 22 ribu personel pemadam kebakaran di lapangan.

Kebakaran yang mengakibatkan bencana asap hingga ke sejumlah negara menjadi bencana tahunan setiap musim kemarau. Para pakar menyebutkan tahun ini bencana asap diperparah dengan fenomena El Nino.

Pada Senin (19/10), pemerintah Malaysia kembali meliburkan sekolah karena polusi asap yang memburuk. Penutupan kali ini dilakukan di tiga negara bagian, yaitu Malaka, Negeri Sembilan, dan Selangor, serta beberapa kota dan distrik seperti Putrajaya, Kuala Lumpur, Kuching, Samarahan dan Tawau, mulai Senin (19/10).

Kendati diliburkan, beberapa ujian yang telah dijadwalkan akan tetap dilaksanakan.

Menteri Pendidikan Malaysia Mahdzir Khalid mengatakan, langkah ini dilakukan menyusul Indeks Polusi Udara, API, yang meningkat dan masuk taraf tidak sehat di wilayah tersebut.

Pada Minggu (18/10), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengakui tim kewalahan memadamkan kebakaran hutan dan lahan. Meski sudah dibantu tiga negara tetangga, Singapura, Malaysia dan Australia, api belum bisa dipadamkan.

Menurut Sutopo, api belum juga bisa dipadamkan karena luasnya area yang terbakar dan angin kencang.

"Bahkan personil Australia mengatakan baru sekali ini menemukan kebakaran hutan lahan yang begitu besar selama 30 tahun dia bekerja memadamkan api," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER