Remaja Muslim yang Dikira Merakit Bom Bertemu Obama

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2015 22:36 WIB
Ahmed Mohamed, remaja Muslim asal Texas yang terkenal karena jam buatannya dikira bom rakitan menghadiri Malam Astronomi yang di Gedung Putih.
Ahmed Mohamed, remaja Muslim asal Texas yang terkenal karena jam buatannya dikira bom rakitan menghadiri Malam Astronomi yang di Gedung Putih. (Reuters/Joshua Roberts)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ahmed Mohamed, remaja Muslim asal Texas yang sempat ditahan karena jam digital buatannya dikira bom rakitan pada bulan lalu, memenuhi undangan untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, di Gedung Putih pada Senin (19/10) malam.

Dilaporkan The Guardian, remaja berusia 14 tahun itu terlihat berbincang dengan presiden selama malam astronomi, acara tahunan yang menghormati ilmu pengetahuan, eksplorasi ruang angkasa dan pemuda. Namun, Mohamed tidak membawa jam buatan yang sebelumnya dikira bom rakitan.

"Kami harus mengawasi, mengolah dan mendorong bakat para pemuda yang penuh rasa ingin tahu dan penuh kesempatan, tidak menekan mereka, tidak memadamkan mereka," kata Obama kapada para hadirin yang memadati Lapangan Selatan, termasuk para astronot, ilmuwan dan mahasiswa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan hanya para pemuda yang dipertaruhkan, masa depan kita juga dipertaruhkan," kata Obama.

Obama, yang dikenal gemar terhadap ilmu pengetahuan, mengundang awak stasiun ruang angkasa, turut menatap melalui teleskop dan terlihat berbicara kepada Mohamed.

Mohamed, berada di baris ketiga, merupakan salah satu hadirin yang bercakap dengan Obama dan menjabat tangannya ketika Obama selesai berpidato.

Mohamed mengucapkan terima kasih atas dukungan Obama kepadanya setelah dia dituduh membawa bom ke sekolahnya di MacArthur High School, Irving, Texas. Padahal, saat itu dia hanya ingin memperlihatkan jam digital buatannya kepada guru di sekolah. Kesalahpahaman ini sempat membuat Mohamed ditahan di kantor kepolisian setempat.

Mohamed juga sempat diskors selama tiga hari dari sekolah, dengan alasan Mohamed tidak memberitahukan sebelumnya bahwa dia membawa jam digital, dan bukan bom rakitan. Meskipun begitu, Mohamed tidak dijatuhi dakwaan apapun.

Saat insiden ini terjadi, Obama menunjukkan dukungannya kepada Mohamed dengan mencuit "Jam yang keren, Ahmed. Apakah kamu ingin membawanya ke Gedung Putih? Kita harus menginspirasi pemuda untuk lebih menyukai sains. Inilah yang membuat Amerika negara hebat," dalam akun Twitter miliknya.

Berbicara kepada wartawan sebelum bertemu dengan presiden, Mohamed menyatakan, "Jangan menilai seseorang dari penampilan mereka. Selalu menilai seseorang dari hati mereka."

Dalam acara itu, Mohamed sempat ber-selfie dengan John Grunsfeld, mantan astronot dan administrator asosiasi NASA untuk Direktorat Misi Ilmu.

Kunjungan Ahmed ke Washington disusul oleh sejumlah agenda padat lainnya, yaitu mengunjungi kantor Google, Facebook dan pertemuan dengan Presiden Sudan, Omaral-Bashir, yang didakwa atas tuduhan kejahatan perang. Mohamed berharap dapat melanjutkan studinya ke Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan menjadi seorang insinyur. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER