Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat popularitas Presiden Rusia, Vladimir Putin, mencetak rekor tertinggi pada jajak pendapat nasional di angka 89,9 persen pada Kamis (22/10) pasca keputusannya melancarkan serangan udara di Suriah.
Badan survei opini publik Rusia, VTsIOM, mengatakan tingkat popularitas Putin naik dari angka 89,1 persen bulan Juni lalu, dan jauh dari angka 58,8 persen tiga tahun silam.
"Tingkat popularitas ini terkait dengan hasil kerja Presiden, misalnya, serangan udara Rusia terhadap teroris di Suriah," ujar VTsIOM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Reuters, pasukan udara Rusia mengklaim mereka telah mengirim lebih dari 700 unit militer untuk menggempur sekitar 690 target di Suriah sejak awal Oktober.
Sebelum serangan itu, jajak pendapat menunjukkan publik Rusia khawatir terhadap risiko keterlibatan Kremlin di konflik Timur Tengah. Namun, hasil berbeda ditunjukkan awal bulan ini dengan 72 persen publik memandang positif kampanye udara Rusia.
Putin yang akan mengakhiri masa jabatan sebagai presiden untuk ketiga kalinya tahun 2018 nanti, telah satu setengah tahun menikmati dukungan 80 persen publik Rusia dalam jajak pendapat, menurut VTsIOM.
Hasil serupa juga diperlihatkan jajak pendapat Levada Center, badan survei lainnya yang tidak berkaitan dengan Kremlin. Levada Center mencatat 83 persen dukungan pada awal Agustus lalu.
Menurut VTsIOM, tingkat popularitas Putin mulai tumbuh pesat sejak musim semi tahun ini, bersamaan dengan aneksasi Rusia terhadap semenanjung Krimea, Ukraina.
Bila pria yang kehadirannya mendominasi saluran televisi nasional itu maju kembali sebagai presiden tahun 2018 mendatang, Putin akan lanjut berkuasa hingga tahun 2024. Namun hingga kini ia belum menyatakan akan mencalonkan diri lagi.
Temuan VTsIOM itu berdasarkan wawancara dengan 1.600 orang di 130 wilayah berbeda di Rusia pada 17-18 Oktober lalu, dengan tingkat
margin of error di bawah 3,5 persen.
(stu)