Meksiko Bersiap Untuk Patricia, Badai Terkuat Di Pasifik

Utami Diah Kusumawati/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Okt 2015 04:15 WIB
Pusat Badai Nasional AS mengatakan potensi kerusakan badai Patricia luar biasa dan dapat dibandingkan dengan Topan Haiyan di Filipina.
Ilustrasi badai. (Reuters/ NOAA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badai Patricia akan menjadi salah satu badai terkuat sepanjang sejarah setelah badai tersebut bergulung-gulung menuju pesisir Pasifik Meksiko, pada Jumat (23/10) kemarin. Akibatnya, penduduk di wilayah tersebut dan para tamu penginapan resor hotel di Puerto Vallarta terpaksa dievakuasi.

Pusat Badai Nasional Amerika Serikat mengatakan badai kategori 5 merupakan yang terkuat yang pernah tercatat. Organisasi Meteorologi Dunia membandingkan badai tersebut dengan Topan Haiyan, yang menewaskan ratusan jiwa di Filipina.

Pengeras suara di sepanjang wilayah tepi pantai resor di Puerto Vallarta dipenuhi dengan perintah untuk mengevakuasi tamu hotel saat hujan mulai turun dan angin mulai menggoyangkan dedaunan pohon-pohon palem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Areal tersebut biasanya didiami turis yang mayoritas berasal dari Amerika Serikat dan Kanada.
Jalan raya telah kosong saat sirene mobil polisi bersahut-sahutan.

Para pekerja hotel di Puerto Vallarta mengatakan telah memulai upaya evakuasi tamu hotel namun lainnya masih menunggu perintah untuk pemindahan tersebut. Sayangnya, di sebuah tempat pengungsian, satu gedung di wilayah dataran yang lebih rendah, tidak ada satupun warga ditemukan.

Gubernur dari negara bagian Jalisco, Aristoteles Sandoval, mengharapkan sekitar 15 ribu orang dievakuasi dari Puerto Vallarta.

Menteri Transportasi dan Komunikasi Meksiko, Gerardo Ruiz Esparza, mengatakan badai tersebut berukuran ‘kolosal’ dan memaksa warga untuk melindungi diri mereka sendiri.

“Bahaya datang ke tepi pantai dan bahaya bagi populasi,” ujarnya.  

Dalam sebuah rapat pada Jumat pagi, Presiden Enrique Pena Nieto telah memerintahkan jajaran kabinetnya untuk segera mengambil langkah untuk menghadapi apa yang diprediksi sebagai badai terkuat di wilayah timur Pasifik dalam 50 terakhir ini.

Pemerintah Meksiko juga mengingatkan bahwa abu dan material lain dari gunung berapi Colima, sekitar 210 kilometer dari Puerto Vallarta, dapat menyebabkan hujan dahsyat yang memicu munculnya banjir lumpur. Banjir tersebut bisa membungkus pemukiman sekitar.

Bandara dan pelabuhan Puerto Vallarta ditutup pada Jumat ini sementara pelabuhan barang utama di Manzanillo juga ditutup.

Perusahaan minyak negara Pemex mengatakan akan berhenti menjual bensin di area badai. Sekolah ditutup dan beberapa pemilik usaha sibuk menutup toko mereka.

Jesus Lopez (60) tahu hal buruk bisa terjadi seperti pada Badai Kenna, yang menyebabkan evakuasi lebih dari 20 ribu warga, saat menimpa pesisir Pasifik Meksiko di 2002.

“Kami cemas atas badai ini karena kami tahu apa yang bisa terjadi dan itu tidak bagus,” katanya.

Badai Bencana

Pusat Badai Nasional AS mengatakan potensi kerusakan luar biasa besar. Badai tersebut berkembang menjadi tingkat luar biasa dalam 12 jam terakhir, sebagaimana disebutkan oleh Organisasi Meteorologi Dunia.

Pada Jumat pagi angin juga berhembus kencang sekitar 321 kilometer per jam dan bergerak ke arah utara dengan kecepatan 16 kph (kilo meter per hour).

“Anginnya bisa membuat sebuah pesawat tetap berada di atas,” kata juru bicara Organisasi Meteorologi Dunia, Clare Nullis.

Badai Patricia saat ini berada sekitar 201 kilometer arah barat daya pelabuhan Manzanillo, Meksiko. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER