Militan Oposisi Suriah Bantah Mengunjungi Moskow

Melodya Apriliana | CNN Indonesia
Selasa, 27 Okt 2015 19:55 WIB
Sebelumnya diberitakan oleh kantor berita pemerintah Rusia, FSA beberapa kali menyambangi Moskow menyusul tawaran bantuan dari Kremlin.
Ilustrasi (Reuters/Khalil Ashawi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan oposisi Suriah Free Syrian Army atau FSA membantah telah berkunjung ke Moskow. Sebelumnya diberitakan oleh kantor berita pemerintah Rusia, FSA menyambangi Moskow menyusul tawaran bantuan dari Kremlin.

Diberitakan Reuters, Selasa (27/10), Interfax menyebut pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov mengatakan delegasi FSA telah beberapa kali berkunjung ke Moskow, termasuk pekan ini di tengah upaya diplomasi Suriah.

Free Syrian Army adalah aliansi pemberontak Suriah yang terdiri dari beberapa kelompok lainnya. Beberapa di antara mereka menerima dukungan militer dari negara lain yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Mereka tidak beroperasi dengan struktur komando terpusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pernyataan itu tidak benar," kata Ahmed al-Seoud, kepala grup divisi ke-13 afiliasi FSA, yang beroperasi di wilayah barat Suriah yang juga target pesawat tempur Rusia.

Dilansir dari Reuters, pernyataan serupa turut disampaikan oleh juru bicara Alwiyat Seif al-Sham, salah satu kelompok di bawah FSA yang beroperasi di selatan Suriah.

"Hal seperti ini tidak pernah terjadi dalam sejarah FSA. Tidak mungkin kami pergi ke Moskow dan berdialog dengan mereka. Kami tak menginginkan bantuan mereka."

"Kami menghubungi teman-teman kami di area lain dan tidak ada yang pergi," kata juru bicara FSA, Abu Ghiath al-Shami.

Oposisi politik utama yang didukung Barat, Koalisi Nasional Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi, juga menampik kunjungan tersebut dalam pernyataan yang diunggah ke situs mereka.

"Koalisi Suriah menganggap klaim itu sebagai bagian propaganda Rusia yang menyesatkan untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan agresi militer mereka terhadap warga Suriah," tegas organisasi yang berbasis di Turki itu.

Sebelumnya Rusia menawarkan bantuan kepada FSA asalkan memberitahu lokasi persembunyian mereka. Pihak FSA menyatakan bantuan yang seharusnya diberikan Rusia adalah menghentikan serangan udara ke Suriah yang juga menewaskan warga sipil. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER