Karena Iba, Warga Inggris Coba Selundupkan Bocah Suriah

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2015 15:32 WIB
Seorang mantan tentara Inggris ditahan di Perancis karena berusaha menyelundupkan seorang bocah pengungsi berusia empat tahun melalui negara itu.
Ilustrasi anak pengungsi Suriah. (Reuters/Muhammad Hamed)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang mantan tentara Inggris ditahan di Perancis karena berusaha menyelundupkan seorang bocah pengungsi berusia empat tahun melalui negara itu. Dia mengaku melakukannya atas dasar belas kasihan kepada para pengungsi yang hidup kesusahan di hutan Calais.

Seperti diberitakan The Independent, Rob Lawrie, 49, mengaku naluri kebapakannya terketuk saat dia diminta untuk mengantarkan Bahar Ahmadi, gadis kecil asal Suriah, dari kamp pengungsi di Calais ke Leeds untuk diserahkan ke kerabatnya yang tinggal secara resmi di Inggris.

Dia tertangkap di perbatasan Calais dan sekarang ditahan akibat dakwaan membantu imigrasi ilegal. Di bawah hukum Perancis, kejahatan ini terancam hukuman penjara maksimal lima tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lawrie mengatakan, tindakannya itu dilakukan atas dasar kasih sayang. Dia tidak sampai hati meninggalkan Bahar semalam lagi di hutan Calais, tempat ratusan pengungsi berkemah.

Lawrie adalah salah satu relawan dari Inggris yang membantu memenuhi kebutuhan para pengungsi di Calais. Ayah empat anak ini mengaku tergerak hatinya setelah melihat mayat Aylan Kurdi, bocah tiga tahun yang terdampar di pantai Turki.

"Foto itu meremukkan hati saya. Saya menutup perusahaan pembersih karpet saya, menjual mobil keluarga dan membeli van. Saya mengumpulkan barang-barang untuk di Calais, seperti pakaian, kantung tidur dan tenda," kata dia.

Bahar tinggal di Calais bersama ayahnya, ibunya hilang entah di mana di Afghanistan. Bahar adalah bocah pertama yang ditemuinya di Calais. Anak perempuan ini menjadi sangat dekat dengan Lawrie, kemana pun dia pergi selalu diikuti.

Mantan tentara yang bertugas selama tujuh tahun di bagian transportasi ini tidak kuasa menolak permintaan ayah Bahar untuk membawa bocah itu ke Leeds.

Sayangnya, dua orang pengungsi dari Eritrea menyelinap masuk ke dalam van yang dia kendarai membawa Bahar. Anjing pelacak mengendus keberadaan dua pengungsi itu dan menangkap Lawrie. Bahar dikembalikan kepada ayahnya di Calais.

"Saya mantan tentara yang berusia 49 tahun. Saya bisa menghadapi apa pun dalam kehidupan. Tapi saya khawatir pada Bahar dan anak-anak seperti dia," ujar Lawrie.

Kerabat Bahar yang hendak dituju Lawrie, Mukhtar Ebrahimi, 22, seorang mahasiswa di Leed Becket University mengatakan, "Dari sudut pandang hukum, apa yang dilakukan Lawrie adalah kejahatan. Tapi melihat kondisi mereka di hutan, mungkin adalah hal yang tepat dilakukan." (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER