Presiden Taiwan dan China Akan Bertemu Setelah 70 Tahun

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2015 09:05 WIB
Pertemuan antara Presiden Taiwan Ma Ying-jeou dengan Presiden China Xi Jinping di Singapura Sabtu mendatang akan menjadi yang pertama kali sejak tahun 1945.
Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (Reuters/Pichi Chuang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Taiwan dan China akan bertemu untuk pertama kalinya setelah 70 tahun di Singapura pada Sabtu mendatang.

Seperti diberitakan CNN yang mengutip kantor berita Tahiwan Central News Agency, Rabu (4/11), pertemuan antara Presiden Taiwan Ma Ying-jeou dengan Presiden China Xi Jinping akan menjadi yang pertama kali sejak tahun 1945.

Menurut pejabat pemerintah Taiwan, pertemuan tersebut tidak akan menghasilkan kesepakatan apa pun, namun lebih banyak berdiskusi soal perdamaian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor berita China Xinhua mengonfirmasi pertemuan itu dengan mengutip pejabat urusan Taiwan di Beijing.

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri China mengumumkan bahwa Xi akan mengunjungi Singapura pada Sabtu dan Minggu mendatang atas undangan dari Presiden Tony Tan.

Pertemuan terakhir kedua kepala negara terjadi tahun 1945 yang disusul dengan berakhirnya perang sipil tahun 1949. Taiwan memisahkan diri dari China setelah kubu Nasionalis kalah dalam perang melawan Komunis dan kabur dari China daratan.

Kendati telah membentuk diri sebagai negara, namun China masih menganggap Taiwan adalah bagian dari mereka dan suatu saat akan dipersatukan kembali, dengan kekerasan jika perlu.

China telah memperingatkan setiap bentuk deklarasi kemerdekaan resmi bisa mengarah pada intervensi militer dan saat ini dilaporkan rudal China telah dihadapkan ke Taiwan.

Sikap China ini membuat beberapa negara membatasi diri dalam hubungan diplomatik dengan Taiwan, atau yang dikenal dengan "kebijakan satu China". Beberapa negara yang menerapkan kebijakan ini menganggap Taiwan adalah entitas otonomi.

Walau berseteru namun China adalah mitra dagang terbesar Taiwan, ratusan penerbangan antara kedua negara terjadi setiap pekan dan bank-bank China kini beroperasi di Taiwan. Perusahaan Taiwan juga banyak membuka cabang di China.

Ma yang merupakan ketua partai Kuomintang disebut sebagai faktor kunci membaiknya hubungan dengan China sejak terpilih pada 2008 lalu.

Namun gejolak di kalangan pemuda Taiwan yang anti-China menjadi penanda bahwa kedua negara masih terlibat konflik. Tahun lalu mahasiswa turun ke jalan di Taiwan menentang perjanjian dagang yang kontroversial dengan China. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER