Bocah di Taiwan Rusak Lukisan Abad Ke-17 Seharga Rp21 Miliar

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 13:54 WIB
Bocah itu tersandung dan tangannya tidak sengaja merobek lukisan dari abad ke-17 itu dalam sebuah pameran di Taipei.
Seorang bocah 12 tahun tersandung dan tangannya tidak sengaja merobek lukisan dari abad ke-17 itu dalam sebuah pameran di Taipei. (Bocah itu tersandung dan tangannya tidak sengaja merobek lukisan dari abad ke-17 itu dalam sebuah pameran di Taipei. (Reuters TV)
Taipei, CNN Indonesia -- Seorang bocah berusia 12 tahun di Taiwan tidak sengaja merusak lukisan seharga US$1,5 juta atau lebih dari Rp21 miliar dalam sebuah pameran. Peristiwa ini cukup membuat para kurator keringat dingin.

Diberitakan CNN, Rabu (25/8), dalam rekaman CCTV, bocah yang tidak disebut namanya itu tersandung dan oleng ke arah lukisan. Tangannya yang menahan tubuhnya, nahasnya, mengenai lukisan dan menyebabkan robekan besar.

"Anak itu mungkin terlalu konsentrasi mendengarkan apa yang dikatakan pemandu, sehingga tersandung," kata Sun Chi-hsuan, salah satu panitia penyelenggara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden ini terjadi di pusat seni kreatif Huashan 1914 dalam pameran bertema Leonardo da Vinci yang menghadirkan 55 lukisan dari berbagai seniman.

Karya yang dirusak bocah itu adalah lukisan bergaya Baroque buatan seniman Italia Paolo Porpora dari abad ke-17 berjudul "Bunga".

Sun mengatakan, anak itu tidak harus mengganti biaya kerusakan karena semuanya akan ditanggung asuransi.

Dia melanjutkan, kurator lukisan tersebut, Andrea Rossi, tercengang hingga tidak mampu berkata-kata saat mendengar ihwal insiden itu.

"Saat saya memberitahu kurator, dia sangat terkejut sehingga tidak mampu berkata-kata selama dua atau tiga menit. Tapi yang paling dikhawatirkannya adalah anak dan orang tua itu yang bisa sangat tertekan," kata Sun.

Lukisan itu akan menjalani perbaikan oleh para ahli restorasi di Taipei.

"Kami akan melakukan restorasi dengan menjahit bagian yang robek dari belakang. Kami akan merestorasi cat lukisan di bagian depan," kata Leo Tsai, ahli restorasi.

Sejak peristiwa itu, jumlah pengunjung meningkat pesat. Namun pembatas untuk para pengunjung dari lukisan dibuat menjauh untuk menghindari peristiwa serupa. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER