Jakarta, CNN Indonesia -- Myanmar adalah negara paling dermawan di dunia dengan sembilan dari 10 orang dewasa menyumbangkan uang untuk kegiatan amal dan menyumbangkan setengah waktu mereka dengan sukarela. Indonesia menduduki urutan ke-13, sementara yang berada di urutan paling bawah adalah Burundi, diikuti China, Yaman, Lithuania.
Penelitian yang dilakukan oleh Charitable Aid Foundation (CAF) yang berbasis di London yang dirilis pada Selasa (10/11) ini, menemukan bahwa lebih banyak orang yang menyumbang dengan sekitar 1,4 miliar orang menyumbangkan uang pada 2014. Ini berarti 31,5 persen dari jumlah orang dewasa, naik dari 28,3 persen pada 2013.
“Membesarkan hati melihat bahwa bahkan selama masa-masa ketidakpastian ekonomi di seluruh dunia, orang semakin cenderung menyumbangkan uang dengan tujuan membantu orang lain," kata kepala eksekutif CAF John Low dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amerika Serikat, Selandia Baru, Kanada dan Australia mengikuti Myanmar untuk kedermawanan secara keseluruhan, menurut
Indeks Pemberian Dunia versi CAF. CAF mengukur perilaku dermawan negara-negara dengan menyurvei seberapa sering orang menyumbang untuk amal, seberapa sering mereka menjadi relawan dan seberapa sering mereka membantu orang asing.
Di Myanmar—yang baru saja menghadiri pemilu—92 responden mengatakan mereka menyumbang dana pada bulan lalu.
Tingginya presentasi menyumbang di Myanmar dan negara tetangga Thailand, di mana 87 persen memberi uang baru-baru ini, didorong oleh tingginya tingkat Theradava Buddha dan tradisi Sangha Dana atau "amal untuk komunitas para biksu,” kata studi tersebut. Thailand tahun ini menduduki posisi ke-21, namun selama beberapa tahun berada di 20 besar.
Myanmar juga menduduki peringkat tertinggi untuk pekerjaan sukarela, dengan setengah penduduk melakukannya, diikuti oleh Sri Lanka, Liberia, Selandia Baru, Kanada dan Amerika Serikat.
Peringkat Indonesia sendiri tahun ini naik menjadi peringkat 13, dari peringkat 17 tahun sebelumnya, menurut data CAF. Dalam kurun waktu lima tahunan, Indonesia menduduki posisi ke-16.
Secara global, proporsi orang yang mengatakan mereka menyumbang waktu turun sedikit, menjadi 21,0 persen dari 21,3 persen.
Laporan pada Selasa juga menyoroti kontrasnya prestasi Myanmar dan "laporan terbaru tentang penderitaan dan hak masyarakat Rohingya," kelompok minoritas Muslim dianiaya.
Hampir setengah dari populasi orang dewasa di dunia mengatakan mereka membantu orang asing pada 2014 menurut jajak pendapat, sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya, dengan Irak ada di peringkat pertama diikuti Liberia, Amerika Serikat, Namibia dan Jamaika.
Proporsi orang menyumbangkan uang dalam konflik Ukraina empat kali lipat dari tahun 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara kenaikan juga terlihat di negara-negara Balkan, yang dilanda banjir parah pada Mei 2014.
Data survei diberikan oleh perusahaan jajak pendapat Gallup, yang mewawancarai lebih dari 150 ribu orang pada 2014.
(stu)