Badan Intelijen AS Akan Berhenti Sadap Telepon Warga

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2015 12:06 WIB
Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, NSA, akan menghentikan pengumpulan rekaman percakapan telepon warga dalam jumlah besar akhir bulan ini.
Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, NSA, akan menghentikan pengumpulan rekaman percakapan telepon warga dalam jumlah besar akhir bulan ini. Badan intelijen ini mengatakan, mereka akan menerapkan sistem penyadapan baru yang lebih terpusat pada target.

Hal ini disampaikan NSA dalam memonya kepada komite intelijen di Kongres, diberitakan Reuters, Selasa (10/11). Dalam memo yang dikirim pada Senin (9/11) itu, NSA mengaku "telah sukses mengembangkan teknik arsitektur untuk mendukung program baru" yang akan mulai dioperasikan pada 29 November mendatang.

Memo tersebut seakan menampik tuduhan Kepala Komite Intelijen di Senat, Richard Burr, yang mengatakan bahwa program baru NSA tidak akan pernah digunakan karena tidak praktis dan lambat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah NSA ini dilakukan menyusul peraturan baru Kongres yang disahkan awal tahun ini. Dalam peraturan itu, NSA dilarang lagi mengumpulkan data-data percakapan telepon warga AS dalam jumlah banyak dan acak, praktik yang dibocorkan oleh Edward Snowden lebih dari dua tahun lalu.

Peraturan bernama Undang-undang Kebebasan Amerika itu menyebutkan bahwa NSA memiliki waktu enam bulan lagi untuk mengumpulkan hasil sadapan dari telepon warga, namun harus atas persetujuan pengadilan.

"Sementara pekerjaan kami belum rampung, pengujian kerja sistem internal baik di NSA dan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi telah dimulai, dan pertukaran dokumen pengujian dengan perusahaan itu tengah berjalan," ujar memo NSA.

Perubahan sistem NSA ini merupakan dampak dari dibocorkannya data-data mereka oleh Snowden ke berbagai media. Data-data tersebut mencakup hubungan kerja sama intelijen antara NSA dengan berbagai badan mata-mata di seluruh dunia.

Di antara yang disadap oleh NSA dan mitranya adalah para kepala negara, membuat hubungan AS dengan negara sahabat meregang. Dalam laporan yang dibocorkan Snowden juga disebutkan penyadapan oleh badan intel Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu dan beberapa pejabat kabinetnya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER