Debat Partai Republik, Donald Trump Sasaran Empuk Serangan

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 11:55 WIB
Donald Trump kembali menjadi sasaran empuk serangan kandidat lainnya, terutama mengenai pernyataan-pernyataannya yang kontroversial.
Donald Trump kembali menjadi sasaran empuk serangan kandidat lainnya, terutama mengenai pernyataan-pernyataannya yang kontroversial. (Reuters/Jim Young)
Jakarta, CNN Indonesia -- Debat bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik kembali digelar pada Selasa (10/11). Dalam debat kali ini, Donald Trump kembali menjadi sasaran empuk serangan kandidat lainnya, terutama mengenai pernyataan-pernyataannya yang kontroversial.

Seperti dikutip Reuters, Gubernur Ohio John Kasich dan mantan Gubernur Florida Jeb Bush menyerang Trump soal rencananya mendeportasi 11 juta imigran tanpa dokumen. Menurut Kasich dan Bush, pernyataan Trump ini tidak masuk akal, sulit dilakukan dan membuat Republik kehilangan simpati dari rakyat Amerika.

Pernyataan Trump itu, lanjut mereka, malah justru menguntungkan Partai Demokrat. Juru bicara kampanye Hilary Clinton, Brian Fallon, dalam twitnya selama debat menuliskan "kami sebenarnya sedang tos saat ini," mengomentari rencana Trump mendeportasi para imigran ilegal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus memenangkan kursi presiden, dan cara memenangkannya adalah dengan rencana yang bisa dilakukan," kata Bush, mengkritik rencana Trump.

Kasich mengatakan bahwa Trump adalah seorang miliarder yang selalu melakukan kesalahan dan mengatakan hal-hal yang tidak bisa dilakukan. "Hal-hal itu tidak berjalan jika dihadapkan dengan kenyataan," kata Kasich.

Trump membalas komentar itu dengan mengatakan bahwa dia telah membangun perusahaan bernilai miliaran dolar, sedangkan Kasich tidak punya prestasi apa pun. "Saya tidak perlu mendengar apa pun dari pria ini, percayalah," kata Trump, disambut sorakan hadirin.

Soal ISIS dan serangan Rusia di Suriah dan Irak, Trump juga menjadi sasaran serangan. Trump mengatakan bahwa AS seharusnya tidak ikut campur dalam memanasnya situasi di Timur Tengah, sementara kandidat lainnya mengatakan langkah Trump ini hanya akan membuat Amerika terlihat lemah.

"Jika Putin ingin menghancurkan ISIS, saya mendukungnya. Kita tidak bisa terus menjadi polisi dunia," ujar Trump.

Menurut Bush, Trump tidak mengerti betul apa yang terjadi di Timur Tengah dan hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan ISIS. Menurut Bush, Trump hanya melihatnya seperti permainan saja.

"Seperti permainan papan, seperti bermain monopoli, tidak seperti itu dunia bekerja," kata Bush.

Kandidat lainnya, Carly Fiorina, mengatakan AS harus agresif dalam kebijakan luar negerinya, menggunakan tentara dan diplomasi. Dia mengkritik Trump yang dianggap terlalu naif atas bahaya yang akan ditimbulkan Putin.

Di satu titik, Fiorina menginterupsi pernyataan Trump. Trump berusaha membungkamnya. "Mengapa dia selalu menginterupsi semua orang?"

Debat kali ini muncul di saat politisi Ben Carson dan Trump tengah memperebutkan posisi pertama dalam poling popularitas. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER