Sinjar, CNN Indonesia -- Ribuan pasukan Peshmerga dari etnis Kurdi bersiap untuk melakukan operasi pembebasan kota Sinjar dari tangan ISIS, seperti disampaikan oleh Dewan Keamanan Wilayah Kurdistan, Kamis (12/11).
Dewan Keamanan Wilayah Kurdistan seperti dikutip CNN mengatakan mereka akan mengerahkan 7.500 tentara Peshmerga dari tiga sisi untuk mengepung kota Sinjar, dan "mengambil alih rute pasokan strategis ISIS dan membuat zona aman yang penting untuk melindungi kota dan penduduknya."
Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat juga akan membantu dengan memberikan dukungan serangan udara dalam operasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah Gunung Sinjar yang merupakan tempat tinggal warga Kurdi di utara Irak dikuasai ISIS tahun lalu. Sebanyak 5.000 warga Kurdi tewas, dan 50 ribu lainnya mengungsi, seperti yang ditunjukkan dalam data PBB.
Sejak saat itu Sinjar luluh lantak dengan bangunan-bangunan yang sebagian besarnya rata dengan tanah. Ada ratusan pasukan ISIS di kota itu, berhasil memukul mundur tentara Peshmerga.
Sekarang Peshmerga diperbantukan dengan sekitar 5.000 pasukan Yazidi untuk merebut kembali kota itu. Kebanyakan mereka adalah petani, sedikit yang punya pengalaman tempur.
Berbicara pada CNN, Kurdi bertekad merebut kembali Sinjar dan membalaskan dendam kepada ISIS. Bulan ini, tempo serangan udara ke Sinjar ditingkatkan.
Sinjar tidak hanya penting bagi kehidupan warga Yazidi. Kota ini juga terletak di posisi strategis yang menghubungkan pasukan ISIS dengan kota Mosul, markas besar ISIS.
Pasukan Kurdi menyadari bahwa merebut kota itu dari ISIS bukan perkara mudah. Komandan Peshmerga memperkirakan masih ada sekitar 300 tentara ISIS di Sinjar yang tidak takut mati. Diperkirakan ada ratusan ranjau darat dan jebakan lainnya di kota itu.
 Asap membubung di kota Sinjar yang menjadi sasaran serangan udara koalisi AS. (Reuters/Ari Jalal) |
(den)