Jakarta, CNN Indonesia -- Dua ledakan bom bunuh diri terjadi di Beirut selatan, Libanon. Menurut perwakilan Palang Merah Lebanon Rodney Eid, setidaknya 37 orang tewas dan 181 lainnya luka-luka.
Menurut kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), ledakan tersebut mengguncang Bourj al-Barajneh, salah satu kamp pengungsi warga Palestina terbesar dan paling terkenal di Lebanon.
NNA melaporkan, dua pengebom bunuh diri meledakkan diri dengan jarak masing-masing 150 meter (490 kaki), dan selang waktu lima menit. Belum ada informasi dari mana mereka berasal, berhubungan dengan kelompok mana, atau apa motivasi mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya empat bangunan di dekat peristiwa bom bunuh diri tersebut hancur. Sebuah video yang disebarkan oleh Reuters menampilkan adagan dramatis usai pengeboman. Tampak para petugas penyelamat membawa korban dari tumpukan puing-puing.
Warga didesak untuk menjauh dari tempat kejadian juga rumah sakit terdekat untuk memudahkan ambulans lewat.
Di Lebanon telah terjadi banyak kekerasan yang melibatkan banyak pihak dalam beberapa dekade terakhir. Termasuk dampak dari perang sipil berdarah di Suriah. Menurut PBB, perang Suriah telah membuat lebih dari satu juta warga negara Timur Tengah tersebut mengungsi ke negara lain.
Sebagian besar pertumpahan darah terkonsentrasi di perbatasan Suriah, meskipun tidak semuanya. Sebagai bukti, serangan bom di Beirut pada November 2013 yang menewaskan setidaknya 23 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya.
(win/win)