Serangan Udara Rusia di Suriah Tewaskan Hampir 600 Orang

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 30 Okt 2015 07:39 WIB
Kelompok pemerhati perang Suriah menyatakan serangan udara Rusia di Suriah yang diluncurkan sejak sebulan lalu telah menewaskan hampir 600 orang.
Data yang dimiliki Observatorium memaparkan bahwa serangan Rusia membunuh sekitar 185 warga sipil dan 410 anggota berbagai kelompok pemberontak. (Reuters/Ammar Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok pemerhati perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights pada Kamis (29/10) menyatakan bahwa serangan udara Rusia di Suriah yang diluncurkan sejak satu bulan lalu, telah menewaskan hampir 600 orang.

Dilaporkan Reuters, kelompok yang berbasis di Inggris itu menyebutkan bahwa sepertiga di antara korban tewas merupakan warga sipil.

Data tersebut didapatkan Observatorium dari berbagai informasi sumber di lapangan. Data yang dimiliki Observatorium memaparkan bahwa serangan Rusia membunuh sekitar 185 warga sipil dan 410 anggota berbagai kelompok pemberontak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia berkali-kali mengklaim bahwa serangan udara yang diluncurkan sejak satu bulan lalu menargetkan kelompok militan ISIS. Namun, para pejabat AS menyatakan sebagian besar serangan diarahkan pada kelompok militan lainnya yang mengancam pemerintah Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Rusia juga membantah bom yang dijatuhkan dari berbagai jet tempur Rusia di Suriah menewaskan korban sipil.

Sementara, Medecins Sans Frontieres (MSF) atau Doctors Without Borders yang menyebutkan bahwa serangan udara yang diluncurkan di wilayah Suriah utara telah menghancurkan 12 rumah sakit. Meski demikian, MSF tidak memberikan rincian soal negara mana yang meluncurkan serangan udara itu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby memaparkan pihaknya mendapatkan "informasi operasional" yang mengarah kepada dugaan serangan udara dari jet tempur Rusia menghantam sejumlah rumah sakit di Suriah.

"Kami menerima informasi itu dari beberapa media, kami melihat sejumlah kelompok masyarakat sipil Suriah menyatakan hal tersebut," kata Kirby.

"Kami memiliki informasi operasional lain yang membuat kami percaya bahwa penargetan Rusia tidak hanya terfokus pada ISIS, tetapi juga, pada kenyataannya, menyebabkan kerusakan sejumlah infrastruktur sipil dan menewaskan sejumlah warga sipil," ujar Kirby.

Awal Oktober lalu, Presiden Rusia menampik laporan sejumlah media yang menyatakan bahwa serangan udara Rusia menewaskan sejumlah warga sipil.

"Tentang laporan media yang mengklaim bahwa warga sipil menderita (akibat serangan udara Rusia), kami telah siap dengan serangan informasi semacam itu. Laporan soal tewasnya warga sipil Suriah dipublikasikan bahkan sebelum jet tempur kami meluncurkan bom," kata Putin, dikutip dari RT.

Sementara, sejumlah media Rusia pada pekan lalu melaporkan Assad melakukan kunjungan singkat ke Moskow untuk berterima kasih kepada Putin atas atas peluncuran serangan udara Rusia kepada sejumlah kelompok pemberontak yang menentang rezimnya.

"Jika bukan karena tindakan dan keputusan Anda, terorisme yang menyebar di wilayah tersebut akan menjadi jauh lebih besar dan menyebar ke wilayah yang lebih besar," kata Assad kepada Putin. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER