LAPORAN DARI TURKI

KTT G20 Dihantui Aksi Teror di Paris

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Minggu, 15 Nov 2015 23:41 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pertemuan tak hanya berbicara soal ekonomi, tapi juga meningkatkan kerja sama pemberantasan terorisme.
Presiden AS Barack Obama dan Presiden Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan berbicara setelah pertemuan di Budapest Carya Resort di Antalya, Turki, 15 November 2015. (REUTERS/ Jonathan Ernst)
Antalya, CNN Indonesia -- Pertemuan para pemimpin KTT G20 di Antalya, Turki, akhir pekan ini dibayangi oleh aksi teror di Paris, Perancis, yang menewaskan 129 orang dan melukai ratusan lainnya. Dalam pidato pembukaan sesi kerja KTT G20, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pertemuan tersebut tidak hanya berbicara soal ekonomi, tapi juga meningkatkan kerja sama dalam pemberantasan terorisme.

"Insiden yang menyedihkan ini mengingatkan kita bahwa antara ekonomi dan keamanan saling terkait. Kita tidak bisa melupakan hubungan ini. Ekonomi memang menjadi kepentingan utama pertemuan G20, tapi tidak bisa terlepas dari sosial, budaya, dan kemanusiaan," kata Erdogan, Minggu (15/11), usai menyatakan belasungkawa dan mengajak pemimpin negara G20 mengheningkan cipta selama satu menit.

Serangan di Paris merupakan yang terbesar terjadi di Eropa sejak pengeboman kereta Madrid, Spanyol, yang menewaskan 191 orang pada 2004. Dalam serangan yang terjadi pada Jumat, (13/11), delapan orang tersangka melakukan penembakan dan pengeboman di enam lokasi berbeda di jantung kota Paris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan terparah terjadi di acara konser musik di La Bataclan, menewaskan 87  orang. Peristiwa itu memicu kepanikan dari 1.500 pengunjung yang langsung berlarian. Insiden lainnya adalah pengeboman bunuh diri pertama di Paris, terjadi dekat stadion sepak bola saat berlangsung pertandingan antara Perancis dan Jerman, disaksikan oleh Presiden Francois Hollande. Akibat peristiwa ini, Hollande diamankan dan pengunjung stadion dievakuasi.

Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menguasai sebagian Irak dan Suriah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah surat yang dirilis di internet. Mereka mengatakan bahwa serangan ini adalah pembalasan dendam atas gempuran udara koalisi Barat yang mengincar markas mereka.

Akibat peristiwa ini juga, Hollande memutuskan untuk membatalkan kehadirannya dalam KTT G20 kali ini.

Turki sebagai penyelenggara KTT G20 juga kerap menjadi sasaran serangan ISIS, salah satunya di Ankara Oktober lalu yang menewaskan 97 orang. Erdogan mengatakan, Turki akan memberantas terorisme di Suriah yang menjadi akar permasalahan keamanan di berbagai negara.

"Memerangi terorisme di Suriah adalah untuk alasan ini. Terorisme adalah ancaman bagi keamanan dan perdamaian. Turki meyakini perlunya dikembangkan kerja sama untuk memerangi terorisme, juga dalam mengatasi masalah kemanusiaan dan krisis pengungsi," ujar Erdogan.

Erdogan sebelumnya juga mengatakan akan memasukkan isu pengungsi dan konflik Suriah dalam salah satu agenda KTT G20 yang biasanya berbicara soal ekonomi. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER