Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelidikan terhadap serangan mematikan di Paris pada Jumat lalu terus berlangsung, dan kini merembet ke arah Belgia setelah polisi menemukan dua mobil yang digunakan oleh terduga pelaku disewa di wilayah Brussels.
Pada Minggu (15/11), para pejabat Belgia mengatakan mereka telah menangkap tujuh orang di Brussels. Namun salah satu orang yang telah menyewa mobil berhasil lolos dari polisi. Dia dihentikan di perbatasan Perancis-Belgia pada Sabtu, tapi kemudian dibebaskan.
Polisi menamakan pria yang mereka cari Salah Abdeslam. Pria berusia 26 tahun itu disebut "berbahaya". Meskipun ia lahir di Brussels, pihak berwenang Perancis mengatakan dia berkewarganegaraan Perancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan hina yang memukul kami pada Jumat disiapkan di luar negeri dan tim dimobilisasi di Belgia…dengan bantuan dari Perancis," kata Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve di Paris.
Sementara itu korban tewas akibat serangan di Paris bertambah menjadi 132, dengan tiga orang lainnya meninggal pada Minggu akibat luka-luka yang mereka derita. Sekitar 103 orang telah diidentifikasi, termasuk banyak pemuda dan orang asing, yang keluar pada Jumat malam di Paris.
Sebelumnya pada Minggu siang, polisi Belgia menangkap tiga orang dalam operasi ke daerah pemukiman imigran kumuh di Brussels, Molenbeek.
Molenbeek sebelumnya dikaitkan dengan dua serangan di Perancis tahun ini. Para petugas keamanan mengatakan militan yang membunuh pengunjung swalayan Yahudi di Paris pada Januari lalu, yang merupakan rangkaian serangan ke Charlie Hebdo, mendapatkan senjata dari wilayah ini.
Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon, mengatakan kepada televisi Belgia bahwa dia yakin Brussels dan terutama Molenbeek merupakan satu masalah. Dia mengatakan akan memimpin pangsung upaya mengatasi masalah di pemukiman yang menurut kubu konservatif merjpakan satu contoh kegagalan kubu sayap kiri di sektor imigrasi massal.
(stu)