Jakarta, CNN Indonesia -- Petugas kepolisian Inggris menangkap seorang pemilik salon di wilayah Oxfordshire, karena menuliskan komentar di akun Facebook miliknya bahwa dia akan menolak warga Muslim yang ingin berkunjung ke salonnya. Komentar yang dinilai diskriminatif ini dipublikasikan menyusul serangan teror di Paris pekan lalu.
Dilaporkan The Independent, sang pemilik salon Blinks of Bicester, yang berusia 43 tahun dan disebut bernama April Major ini ditahan petugas Thames Valley pada Minggu (15/11) menyusul laporan warga atas berbagai komentarnya yang dianggap rasis di Facebook.
Dikutip dari The Guardian, dalam salah satu komentarnya di Facebook, sang pemilik salon menuliskan, "Blinks of Bicester tidak lagi melayani siapa pun yang beragama Islam, terlepas dari memiliki paspor Inggris atau tidak. Maaf, tapi ini saatnya mengutamakan negara saya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentarnya di Facebook itu kini telah dihapus. Saat ini, akun Facebook Blinks of Bicester juga tidak dapat diakses.
Tak berselang lama setelah menuliskan komentar tersebut, sang pemilik salon meluncurkan komentar lainnya. "Saya dibanjiri pesan malam ini, karena saya tidak ingin melayani pelanggan Muslim atau yang beragama Islam. Saya mengatakan ini sebagai warga negara Inggris. Namun, bagi mereka yang ingin menyebut saya rasis, pikirkan lagi," ujarnya.
Terkait penangkapan pemilik salon ini, juru bicara kepolisian menyatakan, "Wanita berusia 43 tahun ditahan pada Minggu atas dakwaan melanggar Undang-Undang Ketertiban Umum pasal 19, setelah kami menerima banyak laporan dari masyarakat."
Wanita itu ditangkap karena dinilai menampilkan tulisan yang bernada mengancam, kasar, menghina, dan bermaksud memantik kebencian rasial, dan berbahaya, menurut polisi.
Polisi mengungkapkan sang pemilik salon kini telah dibebaskan dengan jaminan polisi yang berlaku hingga 30 November mendatang.
(ama)