Jakarta, CNN Indonesia -- Sosial media belakangan dihebohkan dengan seruan Presiden Rusia, Vladimir Putin terkait pemberantasan terorisme. Usai jatuhnya pesawat Metrojet Rusia di Semenanjung Sinai yang diduga karena bom yang ditanamkan ISIS, Putin dilaporkan meluncurkan komentar soal "mengirimkan teroris ke Tuhan."
The Strait Times melaporkan pernyataan Putin tersebut pertama kali menyebar ketika pembawa berita Rusia Today, Remi Maalouf, mencuit bahwa soal teroris Putin pernah berkomentar "Untuk memafkan mereka tergantung kepada Tuhan, tapi untuk mengirimkan mereka ke Tuhan tergantung kepada saya."
Sontak, komentar Putin tersebut menjadi viral di sosial media. Komentar tersebut disisipkan bersama dengan berbagai foto Putin. Beragam reaksi juga terlontar mengenai pernyataan Putin tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Putin benar-benar melontarkan pernyataan seperti itu, dia keren," cuit pengguna Twitter dengan akun @AmericanPreps.
"Sangat suka komentar Putin ini soal terorisme," ujar pengguna Twitter lainnya, Ahmed Zayat.
Meski banyak memuji komentar tersebut, ada juga pengguna Twitter yang mengkritiknya.
"Putin buas," ujar akun @Revitalize, sembari menampilkan foto Putin.
Putin selama ini memang dikenal kerap meluncurkan penyataan publik yang keras dan tegas. Meskipun demikian, pernyataan Putin tersebut belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
 Beragam reaksi para pengguna Twitter soal komentar Putin yang akan mengirimkan teroris ke Tuhan. (Dok. Wes Peck via Twitter) |
Sebelumnya, Putin bersumpah akan mengintensifkan serangan udaranya terhadap ISIS di Suriah dan akan melakukan pencarian besar-besaran terhadap teroris yang menanam bom di pesawat Kogalymavia bulan lalu.
Pernyataan ini datang menyusul konfirmasi Rusia pada Selasa (17/11) bahwa pesawat Airbus A321 itu jatuh akibat bom.
“Kami akan menemukan mereka di mana pun di atas bumi dan menghukum mereka,” kata Putin.
Pesawat Kogalymavia jatuh di Sinai, Mesir, 31 Oktober lalu, menewaskan 224 penumpang dan kru. Sebelum hari ini, Rusia selalu berusaha menampik bahwa teroris yang menyebabkan pesawat itu jatuh, menyerukan agar tak mengambil kesimpulan hingga penyelidikan selesai. Sedang intelijen Barat telah lama mengindikasikan bahwa pesawat nahas itu jatuh karena ditanami bom.
Empat hari setelah serangan Paris, Kremlin merilis video berisi Alexander Bortnikov, kepala FSB, mengatakan dalam sebuah rapat pada Senin malam, bahwa materi ledakan ditemukan di fragmen pesawat dan di barang-barang milik penumpang.
Putin kemudian memerintahkan kepala keamanan dan militer bahwa insiden ini merupakan salah satu kejahatan terburuk dalam sejarah modern Rusia.
“Tugas angkatan udara kita di Suriah tidak bisa hanya dilanjutkan,” ujar Putin. “Ini harus diintensifkan sedemikian hingga para penjahat mengerti bahwa pembalasan tidak bisa dielakkan.”
(ama)