Ke AS dengan Paspor Palsu, 6 Warga Suriah Dicegat di Honduras

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 19 Nov 2015 15:17 WIB
Honduras mencegat enam warga Suriah yang berpergian dengan paspor Yunani palsu selama pekan ini. Lima di antaranya berupaya menuju Amerika Serikat.
Honduras mencegat enam warga Suriah yang berpergian dengan paspor Yunani palsu selama pekan ini. Lima di antaranya berupaya menuju Amerika Serikat. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak berwenang Honduras mencegat enam warga Suriah yang berpergian dengan paspor Yunani palsu selama pekan ini. Lima di antaranya dicegat ketika tengah mencoba menuju Amerika Serikat.

Kepolisian setempat menegaskan hingga kini mereka tidak menemukan adanya keterkaitan antara enam warga Suriah ini dengan serangan di Paris pekan lalu yang menewaskan setidaknya 129 orang dan diklaim oleh kelompok militan ISIS.

Polisi memaparkan bahwa lima pria Suriah tersebut ditahan pada Selasa di ibu kota Honduras, Tegucigalpa, setelah tiba dari Kosta Rika. Kelimanya berencana menuju perbatasan untuk kemudian menyebrang ke negara tetangga Guatemala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara kepolisian Honduras, Anibal Baca, menyatakan kelima pria ini mencoba mencapai Amerika Serikat.

Kelimanya membawa paspor Yunani yang telah direkayasa, dengan mengganti foto di paspor itu dengan foto mereka.

Sementara itu, satu pria lainnya dicegat ketika tiba di Honduras pada Jumat (13/11) dengan menumpangi pesawat dari El Salvador. Pria tersebut kemudian diterbangkan kembali ke El Salvador.

Kasus imigran ilegal seperti ini merupakan kali pertama di Honduras sejak negara Amerika Tengah mulai mengumpulkan catatan pada 2010.

Namun, kasus ini terjadi di juga di sejumlah wilayah lainnya. Polisi di bekas koloni Karibia Belanda, St Maarten, pada Sabtu (14/11) menangkap tiga orang yang diyakini berasal dari Suriah setelah mereka tiba dengan penerbangan dari Haiti dan bepergian dengan paspor Yunani palsu.

Sementara di Paraguay, polisi menahan seorang pria Suriah pada Minggu (15/11) yang bepergian dengan paspor Yunani curian.

Sejumlah laporan menyebutkan setidaknya salah satu penyerang Paris diperkirakan menyelinap di antara para imigran terdaftar di Yunani untuk dapat masuk ke Eropa. Laporan ini mendorong negara-negara Barat mempertanyakan kesediaan mereka menampung pengungsi dari Suriah yang melarikan diri dari perang di dalam negeri.

Senator Idaho dari Partai Republik AS, James Risch menilai laporan itu "sangat mengganggu", dan mempertanyakan apakah para imigran ilegal itu ingin menanamkan sel militan di AS, atau hanya karena alasan lain yang tak berhubungan dengan terorisme.

"Hal ini sangat, sangat mencurigakan, dan saat ini komunitas intelijen tengah menyelidiki kelima pria ini sekarang," kata Risch kepada CNN, sembari menambahkan bahwa intelijen AS belum mengetahui motif dari kelima pria Suriah tersebut.

"Sejauh ini mereka belum pernah menggunakan jalur selatan untuk memasuki perbatasan. Ini jelas merupakan upaya baru yang dilakukan kelima warga Suriah itu, dan apa motif mereka masih harus diselidiki," kata Risch, yang merupakan anggota Komite Pilih Intelijen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER