Jakarta, CNN Indonesia -- Turki telah mendeportasi beberapa dari delapan warga Maroko yang ditahan dan diinterogasi saat tiba di bandara utama si Istanbul atas dugaan keterkaitan dengan militan.
Kedelapan orang itu mengaku tiba di Bandara Ataturk dari Casablanca unutk berlibur, namun mereka ditahan atas kecurigaan keterkaitan dengan ISIS, menurut kantor berita Turki Anadolu pada Rabu (18/19).
"Orang-orang ini ditahan sesuai dengan penilaian profil di tempat, yang berkewarganegaraan Maroko sebagai tersangka teror," kata pejabat pemerintah, dikutip dari Reuters, Kamis (19/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara beberapa tahanan telah dideportasi, yang lain tetap berada dalam tahanan karena interogasi,” lanjutnya.
Pejabat itu tidak mengatakan berapa banyak yang masih ditahan.
Dia mengatakan pihak berwenang tidak dapat mengotentikasi dokumen jadwal perjalanan kelompok itu. Pihak berwenang juga tidak dapat mengonfirmasi apakah individu yang mencoba untuk memasuki Eropa dengan menyamar sebagai pengungsi.
Pemerintah Turki telah menahan lebih dari 1.000 orang karena dicurigai berhubungan dengan militan Islam sejak awal tahun. Sekitar 300 orang telah didakwa secara resmi.
Polisi juga menahan 41 warga negara Maroko di Bandara Ataturk awal bulan ini setelah mereka ditandai oleh ahli profil di bandara. Mereka dideportasi pada hari yang sama, kata pejabat itu.
Perang melawan jihadis radikal telah meningkat ke intensitas baru sejak serangan Paris yang menewaskan 129 orang pada Jumat lalu. Serangan ini diklaim oleh ISIS.
(stu)