Jakarta, CNN Indonesia -- Hampir 80 orang tewas dalam longsor di tambang giok di negara bagian Kachin, Myanmar, Minggu (22/11). Sedikitnya 100 orang masih dinyatakan hilang.
Diberitakan Reuters, insiden ini terjadi pada Minggu dini hari di Hpakant, salah satu wilayah penghasil giok kualitas terbaik dunia. Wilayah ini telah dinyatakan rawan longsor, mengancam para pekerja tambang yang kebanyakan warga pendatang dan rela digaji murah.
"Sejauh ini kami telah menemukan hampir 80 mayat dari longsor seiring masih berlanjutnya pencarian orang hilang," kata seorang petugas penyelamat Hpakant kepada Reuters melalui telepon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Myanmar yang tidak ingin disebut namanya mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 3 pagi di lokasi pertambangan yang dikelola perusahaan Triple One Jade Mining.
Koran pemerintah Global New Light menuliskan bahwa korban kebanyakan ada penambang yang tengah tertidur di pondok mereka saat longsor terjadi.
Industri giok Myanmar tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah dan terkadang kepengurusannya tidak jelas. Giok hasil tambak Hpakant diyakini banyak diselundupkan ke negara tetangga China karena dihargai lebih mahal.
Menurut kelompok riset lingkungan Global Witness yang meneliti tentang produksi giok Myanmar menyebutkan bahwa sektor ini bernilai hingga US$31 miliar pada tahun 2014.
Global Witness menyebutkan, kebanyakan penambak giok memiliki kaitan dengan pejabat pemerintah, anggota kelompok etnis bersenjata atau kroni mantan pejabat pemerintahan junta.
(den)