Jakarta, CNN Indonesia -- Penembakan massal terjadi lagi di Amerika Serikat, kali ini di sebuah taman bermain di New Orleans, pada Minggu (22/11). Insiden ini menyebabkan setidaknya 16 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Media lokal New Orleans, WWL TV, memberitakan bahwa baku tembak terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat, ketika sekitar 500 orang berkumpul di taman bermain Bunny Firend untuk pembuatan video klip.
Juru bicara kepolisian New Orleans, Tyler Gamble, mengatakan bahwa petugas sedang dalam perjalanan untuk memecah kerumunan di taman Bunny Friend ketika baku tembak terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor berita Reuters memberitakan bahwa saksi mata melihat dua pria menembaki kerumunan tersebut. Koran lokal, Times-Picayune, mengabarkan bahwa saksi mata lain melihat beberapa orang tergeletak di sisi jalan setelah penembakan terjadi.
Gamble mengatakan kepada The Guardian bahwa ambulans sudah membawa 10 orang ke rumah sakit, sementara korban lainnya dilarikan dengan kendaraan pribadi.
Hingga kini, belum diketahui pasti seberapa parah luka para korban dan apa penyebab awal terjadinya penembakan.
Menurut The Guardian, ada dua kelompok besar dalam taman tersebut ketika penembakan terjadi. Satu kelompok merupakan peserta parade di sekitar lokasi, sementara grup lainnya sedang menonton atau berpartisipasi dalam pembuatan video.
Gamble mengatakan bahwa pihak pembuat video tersebut tak mengantungi izin untuk menggunakan taman.
Sebelumnya pada Oktober lalu penembakan di AS terjadi di kampus Oregon, menewaskan 10 orang. AS disebut sebagai negara dengan angka penembakan massa terbanyak di dunia. Upaya Presiden Barack Obama mengendalikan peredaran senjata dilemahkan di parlemen oleh anggota Senat pro-senapan yang telah dilobi ketat oleh produsen senjata api.
(den)