Jakarta, CNN Indonesia -- Seekor badak putih mati di penangkaran di Amerika Serikat pada Minggu (22/11). Dengan kematian badak bernama Nola ini, berarti hanya tersisa tiga badak putih di seluruh dunia.
Diberitakan Reuters, Nola yang hidup di San Diego Zoo Safari Park mati akibat infeksi bakteri dan penyakit penuaan. Badak berusia 41 tahun menurun kondisinya setelah dilakukan operasi radang panggul yang menyebabkan infeksi pada 13 November lalu.
Hewan berbobot 1.800 kg itu menjalani perawatan intensif sejak pekan lalu saat selera makan dan intensitas gerakannya menurun. Setelah kondisinya terus memburuk, pihak kebun binatang akhirnya memutuskan untuk melakukan euthanasia atau suntik mati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nola adalah binatang yang telah jadi ikon, tidak hanya bagi kebun binatang San Diego, tapi bagi dunia," ujar pernyataan kebun binatang.
Nola adalah hewan favorit di kebun binatang tersebut. Selain bobotnya yang besar, Nola dicintai staf kebun binatang karena jinak dan senang dipegang punggungnya.
Badak putih utara dinyatakan punah di alam liar pada tahun 2008 karena perburuan cula yang diyakini memiliki khasiat medis. Cula dihargai mahal di pasar gelap, terutama di China.
Nola adalah badak putih satu-satunya yang ada di bagian bumi barat. Tiga badak putih lainnya berada di penangkatan Ol Pejeta di Kenya. Badak putih jantan saat ini berada dalam perlindungan pasukan bersenjata dan culanya telah dipotong.
Nola lahir di alam liar Sudan, ditangkap saat berusia 2 tahun dan dipindahkan ke AS dari kebun binatang Ceko pada tahun 1989.
Peneliti saat ini mencoba mengembakbiakkan embrio badak putih utara di rahim badak putih selatan yang saat ini berjumlah kurang dari 20 ribu.
(den)