Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang gadis remaja yang kabur dari Kota Wina, Austria, demi bergabung dengan kelompok militan ISIS di Suriah dilaporkan telah tewas akibat dipukuli oleh kelompok bersenjata itu karena mencoba kabur.
Samra Kesinovic, 17, terbang ke Suriah tahun lalu bersama kawannya, Sabina Selimovic, 15.
Keduanya menjadi "gadis poster" untuk ISIS. Gambar mereka yang menimang senapan Kalashnikov dikelilingi sejumlah pria bersenjata tersebar di media sosial dan situs internet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi pada bulan Oktober di tahun yang sama, tersiar kabar dari teman-teman keduanya bahwa Kesinovic telah muak dengan pembunuhan yang ia saksikan, dan hendak pulang ke Wina.
Diberitakan oleh Independent pada Selasa (25/11), mengutip media lokal Austria, Kesinovic diketahui telah dibunuh oleh ISIS setelah mencoba kabur dari Raqqa, kota jajahan ISIS di Suriah.
Seorang perempuan Tunisia yang mengaku sebagai "orang dalam" mengatakan sempat tinggal bersama Kesinovic dan Selimovic di Raqqa. Ia juga bergabung dengan ISIS sebelum akhirnya kembali ke negaranya.
Kementerian Dalam dan Luar Negeri Austria menolak berkomentar atas kabar tersebut.
Tahun lalu memang sempat beredar laporan dari David Scharia, pakar kontraterorisme PBB, bahwa seorang gadis 15 tahun Austria asal Bosnia telah bergabung dengan ISIS dan "menghilang". Gadis itu kini diyakini adalah Kesinovic.
"Kami baru saja menerima informasi tentang dua perempuan 15 tahun asal Bosnia, yang meninggalkan Austria setelah hidup di sana selama bertahun-tahun... salah satunya tewas dalam perang di Suriah, dan seorang lagi hilang."
Kesinovic dan Selimovic lahir dari orang tua pengungsi Bosnia yang pindah ke Austria pada era 90-an akibat perang di negara asalnya.
April 2014 silam, keduanya diyakini terbang ke Suriah via Turki dan menikahi anggota ISIS.
Pihak berwenang Austria mendakwa seorang penceramah asal Bosnia di Wina, Mirsad O alias Abu Tejda, di bawah hukum perdata atas tuduhan merekrut kedua gadis, namun pria itu menyanggahnya.
(den)