Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa amplop berisikan serbuk putih yang dikira Anthrax dikirimkan ke sebuah masjid di Brussels, Belgia, Kamis (26/11). Insiden ini terjadi di tengah pencarian pelaku penyerangan di Paris, Perancis, di Belgia.
Diberitakan
CNN, amplop itu dikirimkan ke Masjid Agung Brussels sekitar 12.30 siang waktu setempat. Petugas penerima surat yang melihat ada serbuk putih di dalam amplop langsung menelepon aparat, yang merupakan prosedur penanganan ancaman Anthrax.
Empat ambulans lengkap dengan para ahli kontaminasi virus dan puluhan mobil polisi langsung didatangkan ke lokasi. Petugas kemudian melakukan isolasi ruangan. Tujuh orang yang berada di ruang surat masjid itu langsung mendapatkan penanganan sterilisasi dan dekontaminasi virus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut juru bicara kepolisian Brussels, Christian de Coninck, 10 amplop berisi serbuk putih dikirim ke masjid itu. Serbuk itu lantas dikirim ke laboratorium untuk diselidiki.
Usai penyelidikan, diketahui bahwa serbuk itu bukanlah Anthrax, tapi hanya tepung biasa. Diperkirakan, amplop itu dikirim untuk menimbulkan rasa takut.
Sejak penyerangan di Paris 13 November lalu yang diklaim oleh militan ISIS, muncul berbagai laporan ancaman terhadap masjid-masjid di Belgia. Salah satu ancaman datang dari kelompok yang menyebut diri mereka Negara Kristen, seperti yang dikutip dari Reuters.
Amplop berisi serbuk itu dikirim di tengah ketatnya pengamanan Brussels seiring upaya polisi memburu seorang pelaku penyerangan Paris yang diduga lari ke kota tersebut.
Polisi Belgia melakukan beberapa penangkapan orang-orang yang diduga teroris.
Pada Kamis, pemerintah Belgia menurunkan tingkat ancaman teror ke level 3 setelah sebelumnya berada di level tertinggi, 4. Sekolah-sekolah dan sarana transportasi mulai kembali beroperasi.