Tahun 2017, Beijing Tingkatkan Standar Emisi Kendaraan

Melodya Apriliana/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2015 08:19 WIB
Polusi udara yang terus menyesakkan Beijing membuat ibu kota China itu berencana meningkatkan standar emisi kendaraan per tahun 2017.
Foto menunjukkan polusi di Beijing pada musim dingin 12 Januari 2013. Ibu kota China itu sesak oleh polusi dari kendaraan dan perkembangan laju industri. (Reutes/Jason Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polusi udara yang tidak kunjung berhenti menyesakkan Beijing membuat kota itu berencana meningkatkan standar emisi kendaraannya yang sudah tinggi per tahun 2017.

Dalam dokumen yang diterbitkan pada Kamis pekan lalu, biro perlindungan lingkungan Beijing menyebut bahwa standar barunya bakal jadi yang paling berat di dunia, dan lebih ketat daripada standar yang berlaku saat ini seperti yang ada di Eropa.

Meski tidak merinci langkah-langkah yang akan dilakukan, standar tersebut bakal memangkas paling banyak setengah dari emisi kendaraan berbahan bakar ringan dan berat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emisi kendaraan sendiri menyumbang 31 persen konsentrasi PM 2,5, yakni ukuran polusi udara di Beijing. Ibu kota China itu memang telah mendeklarasikan "perang polusi" oleh pemerintah pusat pada tahun lalu, setelah kabut asap beracun mengundang pertanyaan banyak pihak terkait dampak pertumbuhan industri di China.

Dilansir dari Reuters, biro lingkungan China juga mengatakan bahwa saat ini jalanan Beijing diisi oleh lebih dari 5,5 juta kendaraan, dengan pertumbuhan 600 ribu per tahun. Standar lingkungan Beijing yang keenam ini nantinya bakal memangkas setengah dari total jumlah kendaraan tersebut dalam kurun waktu lima tahun.

Sebelumnya Beijing telah menutup tiga dari empat PLTU, memindahkan puluhan pabrik industri, serta mengeliminasi ribuan kendaraan tua. Provinsi Hebei dekat Beijing turut menetapkan target untuk menutup fasilitas produksi baja yang usang dan mengurangi konsumsi batu bara.

Tahun lalu, konsentrasi PM 2,5 di Beijing mencapai rata-rata 85,9 mikrogram per kubik meter. Angka itu melonjak jauh ketimbang standar resmi pemerintah sebesar 35 mikrogram, bahkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 15 mikrogram.

Pengumuman dari Beijing ini muncul beberapa hari menjelang KTT Perubahan Iklim yang berlangsung di Paris sejak hari Senin (30/11) hingga 11 Desember mendatang. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER