Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan Yaman yang berafiliasi dengan al-Qaidah mengancam pemerintah Arab Saudi terkait rencana untuk mengeksekusi narapidana, termasuk anggota al-Qaidah.
Dilansir Reuters Selasa (1/12), pernyataan itu dipublikasikan al-Qaidah di media sosial.
Al-Qaidah Arab Peninsula atau AQAP mengatakan mereka mengetahui rencana Saudi dan berjanji akan merespons jika anggota mereka dieksekusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami bersumpah demi Tuhan, darah kami akan tumpah dan darah murni mereka tak akan kering hingga kami menumpahkan darah tentata Al Saud,” ujar kelompok itu di Twitter, tertanggal Selasa (1/12).
"Kami tidak akan menikmati hidup kecuali kami mendapatkan leher penguasa Al Saud,” lanjut pernyataan itu.
Media setempat melaporkan pekan lalu bahwa pemerintah Saudi berencana untuk mengeksekusi lebih dari 50 orang yang dihukum karena "kejahatan teroris.”
Monarki Saudi telah menghadapi peningkatan serangan militan pada tahun lalu, kelompok militan ISIS yang berbasis di Irak dan Suriah mengaku bertanggung jawab atas serangkaian pengeboman masjid dan penembakan.
Satu-satunya orang yang dieksekusi karena serangan al-Qaidah di Saudi, yang menewaskan ratusan dalam satu dekade terakhir, adalah dua warga Chad awal tahun ini.
Arab Saudi telah mengeksekusi sedikitnya 151 orang tahun ini, menurut Amnesty International, banyak dari mereka merupakn orang asing yang dihukum karena kejahatan terkait narkoba.
Terakhir kali Saudi melakukan eksekusi massal untuk pelanggaran keamanan adalah pada 1979 setelah sekelompok militan Islam merebut Masjidil Haram.
(stu)