Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang kakek asal Inggris bernama Andree yang terancam menghadapi hukuman cambuk 350 kali di Arab Saudi, setelah diketahui meminum "minuman alkohol buatan sendiri", akan segera dibebaskan dalam beberapa minggu ke depan, seperti yang dilansir dari keterangan resmi Menteri Luar Negeri, Philip Hammond.
Hammond, yang sedang bertandang ke negara tersebut, menyatakan pembebasan Andree melalui cuitan di Twitter. Sang kakek yang sudah berusia 74 tahun itu sebentar lagi juga akan bertemu keluarganya.
Banyak usaha dalam pembebasan Andree, termasuk dikirimnya video berisi permintaan pembebasan Andree dari sang cucu kepada Perdana Menteri Inggris, David Cameron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga besar Andree mengatakan kalau mereka khawatir jika nyawa Andree tidak akan bisa diselamatkan jika hukuman cambuk tetap diberikan.
Anak Andree, Simon, mengatakan kalau ia sangat bahagia ayahnya bisa bebas. Simon mengungkapkan kalau selama ini Andree mengalami masalah kesehatan, yaitu kanker dan asma.
Andree bekerja di perusahaan minyak dan sudah 25 tahun tinggal di Timur Tengah, sebelum ia diketahui meminum "minuman alkohol buatan sendiri" berupa anggur merah oleh polisi Arab Saudi.
"Ia sudah berusia 74 tahun. Ia mengidap kanker dan isterinya sedang sekarat di rumah," kata Simon.
"Ia membutuhkan pengobatan kanker dan asma. Kami yakin hukuman cambuk 350 kali dapat mengakhiri hidupnya," lanjut Simon.
Hammond memang sengaja datang ke Arab Saudi sebagai utusan dari Inggris demi memperbaiki hubungan kedua negara.
Belakangan ini hubungan Inggris dan Arab Saudi memang sedang tegang terkait konflik Timur Tengah.
Manajer Hubungan Politik di Amnesty International Inggris, Lucy Wake, mengatakan kalau bebasnya Andree merupakan suatu kabar gembira.
"Ini sangat melegakan. Tapi masih banyak tahanan yang akan dicambuk di sana, seperti blogger Raif Badawi," kata Wake.
"Kami ingin Inggris berperan lebih dalam mengenai pembelaan hak asasi manusia di Arab Saudi," lanjut Wake.
(ard/ard)