Gembong narkoba yang disebut-sebut terbesar dan terkuat di Meksiko, Joaquin "El Chapo" Guzman kembali masuk dalam daftar buronan dunia setelah berhasil melarikan diri dengan dramatis dari penjara dengan keamanan tingkat tinggi pada Juli lalu.
Pria yang memiliki nama asli Joaquin Archivaldo Guzman Loera ini dikenal juga dengan sebutan El Chapo, atau Si Pendek. Guzman berhasil melarikan diri melalui sebuah terowongan bawah tanah dalam sel penjaranya.
Pemimpin kartel Sinaloa ini sempat menjadi salah satu miliuner dan orang yang paling berkuasa di dunia. Guzman memerintahkan anak buahnya mengirimkan narkoba dengan jumlah yang sedikit, namun melalui berbagai jalur, darat, bawah tanah dan udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat anti-narkoba AS kerap menyebut Guzman sebagai gembong narkoba yang "tak tersentuh." Guzman diperkirakan menjalani operasi plastik dan mengganti semua nomor ponselnya setiap kali melakukan percakapan.
Juli lalu, bukan kali pertama Guzman melarikan diri dari penjara. Pertama kali ditangkap di Guatemala pada 1993, Guzman kemudian diekstradisi ke Meksiko dan dijebloskan ke dalam penjara dengan keamanan tinggi.
Namun, ia kemudian berhasil kabur dari penjara dengan level keamanan tinggi, Puente Grande, di negara bagian Jalisco pada 2001 melalui sebuah kereta penatu, setelah menyogok 78 orang dengan dana sebesar US$2 juta, atau sekitar Rp26 miliar.
Guzman kembali ditangkap oleh petugas keamanan pada Februari 2014 lalu. Namun lagi-lagi Guzman berhasil kabur dan tidak diketahui hingga kini di mana keberadaannya. AS menawarkan hadiah US$5 juta, atau Rp68 miliar untuk informasi apapun soal El Chapo, sementara Meksiko menawarkan imbalan 60 juta peso, atau setara Rp49 miliar.