Mencari Motif Penembakan Massal di Bernardino

CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2015 00:03 WIB
Pada Sabtu (5/12) pagi, FBI menyerbu sebuah rumah milik seorang pria yang diduga sebagai pembeli dua senapan serbu militer yang dipakai dalam penembakan.
Mobil SUV
California, CNN Indonesia -- Pihak berwajib di San Bernardino, California, masih terus mengumpulkan keping demi keping teka-teki motif penembakan massal yang menewaskan 14 orang pekan lalu. Pada Sabtu (5/12) pagi, FBI menyerbu sebuah rumah milik seorang pria yang diduga sebagai pembeli dua senapan serbu militer yang dipakai dalam penembakan.

Pria itu, Enrique Marquez, pernah jadi tetangga salah satu penembak. FBI berharap, keterangannya dapat mengungkapkan motif serangan mematikan itu.

Penembakan massal itu dilakukan sepasang suami istri bernama Syed Rizwan Farook dan Tashfeen Malik, yang kemudian tewas dalam baku tembak dengan polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farook adalah pria kelahiran Illinois yang bekerja sebagai ahli kesehatan lingkungan. Mereka yang tewas dalam serangannya adalah koleganya sendiri di kantor.

Sedangkan Malik sendiri adalah perempuan Pakistan yang pernah tinggal di Arab Saudi, dan berimigrasi ke Amerika Serikat setelah menikah dengan Farook.

Amerika Serikat sendiri telah meminta bantuan Pakistan dan Arab Saudi untuk mencari tahu apa motif di balik penembakan tragis tersebut. Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisal Ali Khan, pada hari ini, mengatakan pemerintahnya telah melakukan investigasi terhadap Malik dan mengungkap beberapa data biografi sosok yang disebut ahli farmasi itu.

Rumah yang digerebek berada dekat bekas rumah keluarga Farook di Riverside, California. Marquez sendiri telah memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan jiwa terdekat.

Rumah itu sendiri terlihat berantakan. Garasinya sebagian rusak dan jendelanya pecah. Dua mobil masih terparkir di sana serta sebuah tulisan, “Menjauh dari properti ini”.

Tetangga Marquez bilang, pemilik rumah punya hobi yang sama dengan Farook: mobil. “Mereka menyukai mesin dan mobil,” kata Freddy Escamilla, salah seorang penduduk di sana, seperti dikutip Washington Post.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER