Bashar Al-Assad Mencemooh Serangan Udara Inggris di Suriah

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2015 07:05 WIB
Parlemen Inggris setelah melakukan debat panjang pekan lalu akhirnya menyetujui serangan udara ke markas ISIS di Suriah.
Menurut Assad, keputusan Inggris melakukan serangan udara ke Suriah malah akan membuat situasi memburuk. (Reuters/Sana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Suriah Bashar al-Assad mencemooh rencana Inggris untuk melancarkan serangan udara ke markas militan radikal di Suriah. Menurut Assad, langkah Inggris ini tidak ada gunanya.

Hal ini disampaikan Assad dalam wawancara dengan koran Sunday Times yang dikutip Reuters, Minggu (6/12), sebelum voting di parlemen Inggris pekan lalu yang akhirnya menyetujui serangan udara ke markas ISIS di Suriah dan Irak.

Salah satu target utama serangan adalah kilang minyak yang oleh pemerintahan David Cameron disebut sebagai sumber dana serangan militan di negara-negara Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Assad, keputusan Inggris malah akan membuat situasi memburuk. "Mereka akan gagal lagi," kata Assad.

"Anda tidak bisa memotong sebagian dari kanker, Anda harus mengeluarkan semuanya. Operasi semacam ini seperti memotong sebagian kanker, yang malah semakin membuatnya menyebar lebih cepat ke seluruh tubuh," lanjut dia.

Assad mencemooh pernyataan Cameron yang mengatakan bahwa ada 70 ribu militan oposisi yang didukung Barat di Suriah yang akan membuka jalan bagi solusi politis dan merebut wilayah yang dikuasai ISIS setelah dilemahkan oleh serangan udara.

"Ini adalah episode baru serial panjang kebohongan usang David Cameron. Di mana mereka? Di mana 70 ribu tentara moderat yang dia bicarakan? Tidak ada 70 ribu," ujar Assad.

Cameron seperti pemimpin negara Barat lainnya menentang pemerintahan Assad yang disebut sebagai biang konflik di Suriah yang telah berlangsung empat tahun, menewaskan 250 ribu orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.

Barat menegaskan bahwa satu-satunya cara mengakhiri perang di Suriah adalah dengan lengsernya Assad dan dimulai proses transisi kepemimpinan.

Sebelumnya tahun 2013, Cameron gagal mendapatkan persetujuan parlemen Inggris untuk melakukan serangan udara terhadap tentara Assad yang dinilai membunuhi warga sipil Suriah.

Keputusan Inggris kali ini dibayangi oleh serangan para simpatisan kelompok radikal di berbagai negara Barat. Sabtu lalu terjadi penikaman yang melukai beberapa orang di London, pelaku meneriakkan "ini untuk Suriah."

Cameron yang mengungkapkan strateginya pekan lalu mengatakan bahwa serangan udara saja tidak akan cukup. Inggris, kata dia, akan melakukan berbagai cara untuk mengalahkan ISIS dan memberikan solusi politik dan kemanusiaan bagi konflik berdarah di Suriah. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER