Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan udara dan rudal yang intens di sebuah distrik yang dikelilingi sejumlah sekolah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak di pinggiran ibu kota Damaskus, Suriah, menewaskan puluhan orang termasuk anak-anak, pada Minggu (13/12).
Kelompok pemerhati HAM, The Syrian Observatory for Human Rights memaparkan serangan udara yang diluncurkan oleh jet tempur yang tak dikenal itu menghantam Kota Douma, sekitar 15 km sebelah timur laut dari ibu kota. Kondisi ini diperparah dengan serangan rudal anti-pesawat yang ditembakkan tentara Suriah menghantam daerah di sekitarnya, termasuk Ghouta Timur.
Kelompok pekerja kemanusiaan, Syrian Civil Defense, yang beroperasi di sejumlah daerah yang dikuasai pemberontak, menyebutkan sebanyak 35 orang tewas dan sejumlah lainnya terluka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut Syrian Observatory, serangan udara ini diperkirakan menewaskan sedikitnya dua anak dan seorang kepala sekolah.
Syrian Civil Defense mengunggah foto bayi tewas mengenaskan dengan luka parah di kepala.
Juru bicara Front Selatan dari kelompok pemberontak Free Syrian Army (FSA) atau Tentara Pembebasan Suriah, Issam al-Rayyes, menyatakan sebanyak 60 orang tewas dalam serangan di wilayah Douma yang dimulai pada Minggu.
Banyak penduduk Douma telah melarikan diri dari konflik sejak hampir lima tahun lalu, dan pindah ke daerah pedesaan di dekatnya. Perang sipil Suriah, yang dimulai sebagai aksi pemberontakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad, telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang dan mendorong lebih dari 10 juta warga meninggalkan rumah mereka.
Daerah tersebut kerap menerima gempuran serangan bom dalam beberapa bulan terakhir. Tentara Suriah menyatakan serangan mereka menargetkan para gerilyawan yang meluncurkan serangan terhadap wilayah yang dikuasai pemerintah.
Syrian Observatory, kelompok yang mengumpulkan informasi dari jaringan kontak di dalam Suriah sejak awal konflik pada 2011, mengatakan sedikitnya 40 bom mortir yang ditembakkan oleh gerilyawan di pinggiran timur menghantam Damaskus pada Minggu, menewaskan sedikitnya satu anak dan melukai sejumlah lainnya.
Kantor berita SANA menyatakan tiga warga sipil tewas dan sedikitnya 30 terluka dalam serangan mortir yang menargetkan lingkungan perumahan di Damaskus. Sebagian besar korban merupakan siswa sekolah.
Pada Jumat (11/12), Assad menegaskan dia tak akan bernegosiasi dengan kelompok bersenjata, memupuskan harapan perundingan damai yang diharapkan Rusia dan Amerika Serikat dapat berlangsung pada bulan depan.
Washington membantu menengahi kesepakatan yang dicapai pada Kamis (10/12) oleh lebih dari 100 anggota partai oposisi Suriah dan puluhan kelompok pemberontak, untuk mengirim tim gabungan untuk bertemu dengan pemerintah Suriah di bawah naungan PBB bulan depan.
(ama)