Jakarta, CNN Indonesia --
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, perempuan bisa berpartisipasi dalam pemilu Arab Saudi, bukan hanya untuk memilih tapi juga menjadi kandidat. Meski jumlah pemilih perempuan masih sangat sedikit, sekitar 131 ribu di antara 20 juta populasi penduduk, langkah ini disebut sebagai loncatan di negara ultrakonservatif tersebut.