Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara yang berwenang menangani distrik pendidikan di Los Angeles, California mengatakan jika ancaman yang dikirim melalui surat elektronik kepada salah satu anggota pemerintahan kota tercatat dari alamat IP (internet protocol) di Frankfurt, Jerman.
Ancaman tersebut terjadi hari Selasa (15/12) waktu setempat atau Kamis dini hari waktu Indonesia, setelah petugas di wilayah distrik Los Angeles menerima ancaman yang diduga bom dari sebuah tas gendong dan paket yang tidak disebutkan secara spesifik lokasinya.
Akibat ancaman itu seluruh sekolah di Los Angeles ditutup pada Selasa (15/12) setelah petugas keamanan berwenang melaporkan ada ancaman acak terhadap seluruh sekolah di distrik tersebut.
Petugas berwenang meminta seluruh orang tua dari 643 ribu murid untuk tinggal di rumah sebelum petugas melakukan pengecekan lebih dari 1,200 sekolah dari sekolah dasar hingga menengah atas. Ancaman ini adalah yang terbesar menyerang seluruh disrik dalam satu dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman ini datang kurang dari dua minggu setelah pasangan suami istri yang diduga berafiliasi dengan ISIS menembak mati 14 warga di San Bernardino, California, sekitar 100 kilometer arah timur Los Angeles.
“Ini bukan satu sekolah, dua sekolah atau tiga sekolah. Ini sangat banyak dan tidak ada petunjuk spesifik. Ini mengapa saya mengambil tindakan untuk meliburkan dan melakukan pengecekan di seluruh sekolah,” kata Ramon Cortines, Pengawas Sistem Sekolah Los Angeles.
Ia ingin memastikan dan tidak mau ambil risiko atas nyawa anak-anak yang hendak bersekolah, hingga seluruh sekolah benar-benar aman.
FBI dan Kepolisian Los Angeles telah melakukan investigasi atas ancaman tersebut. Ramon mengatakan ancaman tersebut datang dari surat elektronik.
Pihak berwenang mengatakan, wilayah distrik lain tidak perlu khawatir akan ancaman tersebut, dan memastikan akan segera mempublikasikan temuan atas ancaman bom tersebut.
(pit)