Jakarta, CNN Indonesia -- Terduga pembakaran sebuah masjid di Lembah Coachella, California Selatan, Amerika Serikat pekan lalu mengaku tidak bersalah atas aksi menyebar kebencian.
Kantor Kejaksaan Riverside County menyatakan bahwa Carl James Dial, 23, mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembakaran, perampokan dan penyebar kebencian. Pembakaran masjid ini terjadi hanya sepekan setelah serangan penembakan di fasilitas penyandang disabilitas di San Bernardino, California, yang menewaskan 14 orang.
Kebakaran di masjid tersebut tidak menyebabkan korban tewas maupun terluka. Namun, pintu depan masjid tersebut hangus dilalap api dan hanya tinggal puing-puing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat kabar lokal, The Desert Sun melaporkan pada Rabu (16/12) bahwa orang tua Dial tengah mencari seorang pengacara
pro bono untuk menangani kasus ini.
Pada halaman Facebook miliknya, Dial sempat menyebutkan referensi untuk ISIS, seperti ketika dia menulis status bahwa dia tengah menonton video eksekusi oleh kelompok militan ini pada 31 Oktober 2015.
Dia juga mengedit fotonya hingga berlatar bendera Perancis. Namun, langkah ini tidak mencolok karena banyak pengguna Facebook yang melakukan hal serupa untuk mendanakan solidaritas kepada 130 orang yang tewas dalam serangan di Paris bulan lalu.
Kantor kejaksaan setempat menyatakan bahwa Dial dijadwalkan muncul di pengadilan pada 28 Desember mendatang. Jika terbukti bersalah, dia menghadapi hukuman maksimal 11 tahun dan empat bulan penjara.
Saat ini, Dial ditahan di Penjara Indio dengan uang jaminan US$150 ribu atau setara Rp2 miliar.
Aksi pembakaran masjid ini meningkatkan kekhawatiran tentang reaksi anti-Islam usai serangan di San Bernardino yang diluncurkan oleh pasangan suami-istri Muslim, Syed Rizwan Farook, 28, warga negara AS keturnan Pakistan dan istrinya, Tashfeen Malik, 29, yang kelahiran Pakistan. Kedua tempat kejadian berada di negara bagian California dan berjarak sekitar 121 km.
FBI tengah menyelidiki motif serangan tersebut dan apakah Farook dan Malik terkait dengan kelompok teroris. Direktur FBI, James Comey memaparkan bahwa hingga kini tidak ditemukan cukup bukti untuk menunjukkan bahwa Farook dan Malik merupakan bagian dari kelompok militan.
Gedung Putih mengumumkan pada Rabu bahwa Presiden AS Barack Obama akan bertandang ke San Bernardino.
(ama/stu)