PM Inggris Selidiki Pelarangan Keluarga Muslim ke Disneyland

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 24 Des 2015 12:27 WIB
Satu keluarga Muslim Inggris dicegat di bandara dan tidak diperbolehkan terbang ke AS untuk berlibur ke Disneyland meski telah memiliki visa.
Kantor Perdana Menteri Ingris David Cameron mengatakan akan menyelidiki insiden dilarangnya warga Muslim Inggris ke AS untuk berlibur di Disneyland. (Reuters/Neil Hall)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Perdana Menteri Ingris David Cameron mengatakan akan menyelidiki insiden dilarangnya warga Muslim Inggris yang ingin ke Amerika Serikat untuk berlibur di Disneyland.

Satu keluarga yang terdiri dari dua orangtua dan sembilan anak sebelumnya dicegat otoritas AS ketika akan berangkat dari Bandara Gatwick, London, Selasa lalu.

Keluarga itu mengatakan telah diberikan visa online beberapa pekan sebelum keberangkatan dan ketika tidak diperbolehkan terbang, mereka juga tak diberi tahu alasannya.
Sumber pemerintah AS mengatakan hanya seorang pria anggota keluarga yang dianggap dilarang terbang ke AS. Tapi karena mereka telah memesan tiket bersama, mereka semua ditolak atas instruksi dari lembada Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Departemen Pertahanan Dalam Negeri AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber tersebut menolak untuk menawarkan informasi lebih lanjut mengenai identitas anggota keluarga yang dilarang, atau alasan mengapa anggota keluarga itu tak diizinkan masuk AS.

Dua sumber yang akrab dengan kasus tersebut mengatakan bahwa badan intelijen Inggris tidak terlibat dalam keputusan AS. Seorang pejabat keamanan AS mengatakan tidak jelas apakah ada aspek kontraterorisme dalam kasus ini.

Anggota parlemen Stella Creasy, yang mewakili wilayah London utara di mana keluarga tersebut tinggal, mengatakan ia telah meminta kantor Cameron untuk membantu menyelesaikan kasus ini.

“Tidak hanya keluarga ini yang marah. Kevakuman yang diciptakan oleh penolakan untuk memberi konteks dalam keputusan ini memicu kebencian dan debat,” ujar Creasy.
Dia mengatakan ada ketakutan yang tumbuh di antara Muslim Inggris menyusul seruan dari kandidat presiden AS dari Partai Republik Donald Trump untuk melarang semua Muslim memasuki AS.

"Kami menyelidiki masalah ini dan Perdana Menteri akan merespon pada waktunya,” ujar juru bicara kantor Cameron.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di London bahwa, "Agama, iman, atau keyakinan spiritual wisatawan internasional tidak menentukan faktor diizinkannya seseorang ke AS.”

Lembaga itu juga menyatakan hukum AS mencatat lebih dari 60 kemungkinan alasan izin tidak diberikan, termasuk faktor yang berhubungan dengan kesehatan, kriminal sebelumnya dan alasan keamanan.
(stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER