Taliban Bantah Bertemu Rusia Soal ISIS

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 27 Des 2015 23:00 WIB
Kelompok perlawanan Taliban di Afghanistan menyangkal telah melakukan hubungan dengan Rusia dalam upaya mengatasi gerakan kelompok militan ISIS.
Selain terlibat perang dengan pasukan pemerintah Afghanistan, para pejuang Taliban juga menghadapi permusuhan dengan kelompok-kelompok yang setia pada ISIS. (Reuters/Stringer)
Kabul, CNN Indonesia -- Taliban membantah laporan bahwa wakil-wakil kelompok itu telah bertemu dengan para pejabat Rusia untuk membicarakan ancaman bersama dari ISIS di Afghanistan.

Sebelumnya satu koran Inggris melaporkan bahwa Presiden Vladimir Putin telah bertemu dengan ketua Taliban.

Minggu lalu, seorang pejabat Rusia dikutip mengatakan bahwa kepentingan Rusia “secara obyektif sejalan” dengan Taliban dalam memerangi ISIS yang telah mengukuhkan kehadirannya di Afghanistan timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat ini mengatakan saluran komunikasi untuk bertukar informasi dengan Taliban telah dibuka.

Moskow, yang saat ini melakukan operasi pegneboman di Suriah yang mensasar pasukan ISIS, khawatir dengan kemungkinan penyebaran gerakan radikal ini dari Afghanistan ke negara-negara tetangganya seperti Tajikistan atau Uzbekistan.

Dalam pernyataan tertulis, Taliban mengatakan telah membuka kontak dengan negara-negara di wilayah tetapi tidak membicarakan dukungan untuk melawan ISIS yang juga dikenal sebagai Daesh.

“Emirat Islamis telah dan akan terus melakukan kontak dengan banyak negara di wilayah dalam upaya mengakhiri invasi Amerika di negara kami dan kami berpendapat bahwa itu adalah hak kami yang sah,” bunyi pernyataan itu.

“Tetapi kami tidak memandang satu keperluan mendapatkan bantuan dari pihak manapun terkait kelompok bernama Daesh, dan kami pun tidak pernah melakukan kontak atau berbicara dengan siapapun mengenai masalah ini.”

Harian Sunday Times Inggris mengutip seorang “komandan senior Taliban” yang tidak disebutkan namnanya bahwa Putin telah bertemu dengan ketua Taliban Mullah Akhtar Mansour pada September untuk membicarakan kemungkinan dukungan dari Rusia.

“Putin disebut telah bertemu dengan Mansour dalam jamuan makan malam di satu pangkalan militer di Tajikistan pada September,” tulis koran itu.

Koran ini mengutip seorang juru bicara Kremlin yang mengatakan laporan itu “tidak relevan”.

Mansour, yang merupakan wakil pendiri Taliban Mullah Mohammad Omar, menjadi ketua gerakan ini setelah pada Juli lalu diumumkan bahwa Omar sudah meninggal dua tahun lalu dan kematiannya itu dirahasiakan.

Kelompok militan Taliban terlibat pertempuran berdarah dengan kelompok-kelompok yang menyatakan diri setia pada ISIS, terutama di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur.

Di wilayah ini pejuang ISIS berupaya merebut kepimpinan Taliban dalam memimpin aksi perlawanan.

Pertempuran itu juga dikaitkan dengan persetruan di dalam Taliban, dimana sejumlah faksi menolak langkah Mansour mengambil alih kepemimpinan. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER