Beirut, CNN Indonesia -- Ketua kelompok Hizbullah Libanon mengatakan bahwa Israel salah perhitungan dengan membunuh militan terkenal Samir Qantar di Suriah, dan mengatakan aksi balasan atas kematiannya pasti akan terjadi.
Ketika berpidato dalam upacara peringatan satu minggu kematian Qantar dalam serangan ke wilayah pemukiman di Damaskus, Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan Israel harus bersiap menghadapi balasan baik di dalam atau di luar wilayah negara itu.
“Sudah pantas Israel khawatir…Mereka harus khawatir di sepanjang perbatasan, di dalam [Israel] dan luar,” kata Nasrallah di Beirut, Minggu (27/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Balasan pasti akan dilakukan…Kami tidak bisa memaafkan pembantaian darah mujahidin oleh Zionis…dimanapun di dunia,” katanya.
Israel meyambut kematian Qantar itu, tetapi belum mengkonfirmasi apakah negara ini melakukan serangan udara yang menewaskan tokoh itu.
Qantar dipenjara di Israel karena terlibat dalam serangan pada 1979 di negara itu yagn menewaskan empat orang. Saat itu dia adalah anggota satu kelompok militan Palestina.
Qantar dikembalikan ke Libanon pada 2008 dalam pertukaran tahanan dengan Hizbullah, dan dia pun bergabung dalam kelompok ini.
Untuk pertam akali nasrallah mengakui bahwa Qantar memainkan peran penting dalam menciptakan “perlawanan rakyat” di Suriah terhadap aksi yang disebutnya rancangan Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah.
Hezbollah membantu Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara Suriah.
Media pemerintah Suriah mengatakan bahwa awal tahun ini Qantar terlibat dalam serangan besar-besaran di Quneitra, di dekat Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.
Nasrallah mengatakan peran militer Qantar di tempat-tempat strategis yang semakin penting membuat Israel khawatir.
(yns)