Jakarta, CNN Indonesia -- Iran telah mengirim lebih dari 11 ton uranium pengayaan-rendah ke Rusia pada Senin (28/12). Pengiriman uranium ini adalah bagian dari kesepakatan antara pemerintah Teheran dengan negara-negara Barat soal program nuklir Iran.
Seperti dikutip Reuters, Iran sepakat mengurangi jumlah uranium hingga kadar yang tidak bisa dibuat senjata nuklir. Kesepakatan diperoleh dalam perundingan antara Iran dengan AS, PBB dan Uni Eropa pada 14 Juli lalu.
Iran dalam kesepakatan itu setuju mengurangi cadangan uranium pengayaan-rendah mereka hingga di bawah 300 kg. Jika terus dikayakan, uranium jenis ini bisa menjadi bahan utama senjata nuklir. Iran membantah program nuklir mereka untuk membuat senjata, namun Barat tidak percaya dan menjatuhkan sanksi dan embargo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gantinya pengurangan uranium, aset Iran sebesar US$100 miliar akan dicairkan dan sanksi diringankan oleh Barat. Selain itu Iran akan diizinkan kembali ke pasar minyak.
"Pengiriman dengan kapal adalah pemindahan semua material nuklir yang dikayakan hingga 20 persen yang belum dalam bentuk lempeng bahan bakar bagi Riset Reaktor Teheran," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dalam pernyataan tertulisnya.
Kerry memuji Rusia yang memiliki kemampuan dalam menyimpan uranium Iran. Rusia nantinya akan mengirimkan 140 ton uranium mentah ke Iran untuk dikayakan dan digunakan di pembangkit nuklir mereka.
"Rusia adalah negara dengan pengalaman yang signifikan dalam mengirim dan mengamankan material nuklir," kata Kerry.
(den)