Suami Istri Rencanakan Serangan Bom di London

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2015 09:14 WIB
Sepasang suami istri di Inggris didakwa atas kasus terorisme karena merencanakan serangan bom di London.
Inggris tengah berada di tingkat kedua ancaman terhadap teror. Artinya, serangan militer sangat mungkin terjadi di negara tersebut. (Wikimedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepasang suami istri di Inggris didakwa atas kasus terorisme karena merencanakan serangan bom di London. Polisi menemukan bukti-bukti perencanaan serangan, termasuk bahan kimia di rumah terdakwa.

Reuters memberitakan pada Rabu (20/12), kasus ini terungkap setelah Mohammed Rehman, 25, mengirimkan twit pada istrinya Sana Ahmed Khan, 24, menanyakan soal target serangan terbaik, pusat perbelanjaan atau kereta bawah tanah London.

"Pusat perbelanjaan Westfield atau bawah tanah London? Setiap saran akan sangat dihargai," kata Rehman yang menggunakan nama "Silent Bomber" di Twitter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasangan suami istri itu dinyatakan bersalah oleh pengadilan kriminal London. Vonis akan disampaikan dalam pengadilan berikutnya.

Jaksa penuntut mengatakan pada Selasa waktu setempat, dalam penggeledahan di rumah Rehman dan Khan ditemukan bahwa kedua terdakwa mencari di internet soal pengeboman London yang menewaskan 52 orang 10 tahun lalu.

Serangan itu dilakukan pada 7 Juli 2005 oleh empat orang warga Muslim Inggris yang naik kereta dari utara Inggris ke London. Bom di ransel mereka meledak di dalam kereta dan bus di pagi yang sibuk.

Media Inggris melaporkan, Rehman dan Khan merencanakan serangan bertepatan dengan peringatan 10 tahun pengeboman London tersebut.

Rehman yang juga dinyatakan bersalah karena memiliki artikel terorisme telah melakukan uji ledakan di kebun rumahnya, direkam dan dikirimkan ke istrinya. Khan membantu Rehman membeli bahan kimia.

"Pasangan ini sangat dekat untuk melaksanakan serangan, yang mereka butuhkan adalah membeli bahan kimia untuk membuat detonator," kata Susan Hemming, Kepala Divisi Anti Terorisme di pengadilan London.

Hemming mengatakan, pasangan itu telah membeli 10 kg urea nitrate. "Jika Rehman dan Ahmed Khan tidak dihentikan, mereka akan melakukan serangan terorisme di London," kata Hemming.

Baik Khan dan Rehman membantah seluruh tuduhan terhadap mereka.

Inggris tengah berada di tingkat kedua ancaman terhadap teror. Artinya, serangan militer sangat mungkin terjadi di negara tersebut. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER