Paris Turunkan 11 Ribu Tentara di Malam Tahun Baru

CNN Indonesia
Kamis, 31 Des 2015 11:21 WIB
Paris akan membatasi perayaan di malam Tahun Baru, termasuk larangan menyalakan kembang api dan mempercepat pertunjukan cahaya di Arc de Triomphe.
Ilustrasi (Reuters/Gonzalo Fuentes)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Perancis meningkatkan keamanan di Paris menjelang malam tahun baru. Ribuan aparat keamanan diturunkan dan pesta kembang api dibatalkan menyusul ancaman teror di kota itu.

Diberitakan Reuters, Kamis (31/12), Paris akan menurunkan 11 ribu tentara, polisi dan pekerja medis selama malam tahun baru. Jumlah ini lebih banyak 2.000 orang dibanding tahun sebelumnya.

Pertunjukan cahaya di monumen Arc de Triomphe akan dipercepat pada malam Kamis nanti. Seluruh pertunjukan kembang api juga dibatalkan, agar tidak membuat massa berkerumun di satu titik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paris masih dalam keadaan siaga tinggi sejak penembakan dan pengeboman bunuh diri 13 November lalu menewaskan 130 orang.

"Kami memutuskan menandai Tahun Baru dalam suasana ketenangan dan kebersamaan," kata Walikota Paris Anne Hidalgo dalam situs resmi pemerintah kota.

Kembang api memang bukan bagian dari tradisi perayaan tahun baru di Paris, namun sejak setahun lalu atraksi ini kerap digelar di Avenue des Champs-Elysees, ruas jalan paling terkenal di kota itu.

Penjualan dan penggunaan kembang api oleh warga di Paris juga dilarang selama malam tahun baru. Paris juga menerapkan pembatasan minuman beralkohol. Di malam tahun baru, warga dilarang membawa pulang minuman beralkohol yang dibelinya atau semua minuman dengan botol kaca.

Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian mengatakan saat ini penurunan pasukan di Paris lebih banyak ketimbang yang mereke kerahkan di negara lain.

"Jumlah pasukan yang diturunkan lebih banyak dibanding di Mali, Republik Afrika tengah, Timur Tengah, tapi peperangannya sama, musuhnya sama. Kita harus waspada, tapi kewaspadaan jangan sampai menghentikan perayan," kata Le Drian.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER