Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara menambah jumlah pasukan di beberapa garis depan, di saat yang sama ketika Korea Selatan menyiapkan kembali siaran propaganda di perbatasan sebagai respons dari uji coba nuklir Korut.
Siaran propaganda yang dianggap oleh Korut sebagai penghinaan ini, dijadwalkan dimulai kembali pada Jumat siang (8/1) waktu setempat.
Seoul mengatakan bahwa uji coba nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara pada Rabu lalu merupakan pelanggaran berat atas perjanjian yang disepakati kedua negara pada Agustus 2015, yang mengakhiri siaran propaganda serupa.
Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan penambahan pasukan Korut ini dengan mengutip seorang pejabat pertahanan yang tak disebutkan namanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Korsel sendiri meningkatkan status waspada ke tingkat tertinggi di area dekat dengan pengeras suara yang menyiarkan propaganda di daerah perbatasan kedua negara. Korsel juga meningkatkan keamanan sibernya.
Kementerian unifikasi Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa mereka belum memutuskan untuk menutup kompleks industri Kaesong yang merupakan kerja sama Korsel-Korut, yang berlokasi di dekat perbatasan yang dijaga ketat militer.
Korsel juga belum memutuskan apa yang harus dilakukan oleh Korut untuk mengakhiri siaran propaganda kali ini.
(stu)