Pastor Kanada yang Divonis Korut Bekerja Paksa 8 Jam Sehari

CNN | CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2016 12:35 WIB
Pastor Kanada yang divonis kerja paksa seumur hidup oleh Korut mengaku bekerja menggali tanah delapan jam sehari, enam hari seminggu.
Foto Lim dirilis oleh Korut pada Juli lalu, tidak diketahui kapan foto diambil. (Reuters/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pastor asal Kanada yang divonis Korea Utara hukuman seumur hidup mengatakan bahwa ia menghabiskan delapan jam sehari menggali tanah di kamp kerja paksa.

Hyeon Soo Lim, pastor Kanada kelahiran Korea Selatan, telah ditahan di Korut sejak Februari lalu. Lim saat itu berusian 60 tahun, dan divonis hukuman kerja paksa seumur hidup pada Desember lalu atas tuduhan ingin menggulingkan pemerintahan Korut.

Dalam wawancara selama 30 menit dengan media asing, CNN melansir pada Senin (11/1), Lim menggunakan seragam berwarna abu-abu, dengan dua orang penjaga duduk di dalam ruangan yang sama, selalu mengawasinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bukan pekerja, jadi pekerjaan ini berat pada awalnya," ujar Lim dalam bahasa Korea dengan seorang penerjemah. "Namun saya sudah terbiasa."

Lim bekerja delapan jam sehari, enam hari seminggu, menggali tanah untuk ditanami pohon apel. Ia tak melihat ada tahanan lain di penjara.

Lim mengaku ia meminta Injil, namun belum menerimanya. Ia juga mengaku hanya sekali memiliki kesempatan untuk mengirim surat kepada keluarganya, yang dikirim lewat diplomat Swedia di Pyongyang. Namun juru bicara keluarga Lim mengatakan mereka belum menerima surat apapun dari Lim.

"Saya mengaku saya melanggar otoritas, sistem dan perintah pemerintahan ini," ujar Lim. Ditanya apakah kejahatan terbesarnya adalah mengatakan hal-hal buruk tentang pemimpin Korut, ia menjawab, "Ya, saya pikir ya."

Gereja Lim di Kanada mengatakan bahwa Lim sudah mengunjungi Korut lebih dari 100 kali sejak 1997 untuk misi kemanusiaan. Ia mendirikan panti asuhan dan panti jompo di Korut. Lim tinggal di Kanada sejak 1986. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER