Meksiko Mulai Proses Ekstradisi El Chapo ke Amerika Serikat

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2016 19:30 WIB
Meksiko secara resmi tengah memulai proses ekstradisi gembong narkoba Meksiko, Joaquin 'El Chapo' Guzman, menyusul penangkapannya pada akhir pekan lalu.
Meksiko secara resmi tengah memulai proses ekstradisi gembong narkoba Meksiko, Joaquin El Chapo Guzman, menyusul penangkapannya pada akhir pekan lalu. (Reuters/Edgard Garrido)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meksiko secara resmi tengah memulai proses ekstradisi gembong narkoba Meksiko, Joaquin 'El Chapo' Guzman, menyusul penangkapannya pada akhir pekan lalu. Langkah ini menjadi pertanda kuat Meksiko akan mengirimkan salah satu gembong narkoba paling berbahaya ini ke Amerika Serikat.

Guzman, bos kartel Sinaloa di Meksiko, berhasil ditangkap pada Jumat (8/1) setelah buron selama berbulan-bulan usai kabur dari penjara dengan keamanan maksimum melalui terowongan yang terhubung ke sel penjaranya.

Mahkamah Agung Meksiko menyatakan pada Minggu (10/1) bahwa Interpol telah merilis dua surat ekstradisi, sebagai langkah awal mengadili Guzman di AS atas penyelundupan berton-ton kokain, metamfetamin dan heroin yang dia ekspor melintasi perbatasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meksiko kerap kali mengekstradisi sejumlah penyelundup terkenal, tetapi pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto menolak menyerahkan Guzman setelah ditangkap pada 24 Februari lalu, karena merupakan kebanggaan bagi Meksiko. Namun, hal itu berubah ketika Guzman melarikan diri untuk kedua kalinya dari penjara dengan keamanan tingkat tinggi pada Juli lalu.

Guzman kembali mendekam di penjara yang sama sejak akhir pekan lalu. Namun, untuk menghindari terulangnya insiden serupa, pemerintah Meksiko akan menyerahkan Guzman untuk diadili di AS sesegera mungkin. Pengacara Guzman kini mencoba mencegah ekstradisi tersebut.

Pemerintah AS berencana mendakwa Guzman, yang diyakini berusia 58 tahun, atas tuduhan pencucian uang, perdagangan narkoba, penculikan dan pembunuhan.

Guzman, yang disalahkan atas ribuan kematian di Meksiko dan Amerika Serikat akibat kecanduan narkoba dan perang antar geng, menghadapi dakwaan federal yang terbuka di tujuh yurisdiksi AS.

Chicago dan Brooklyn menjadi dua kota di New York yang diperkirakan akan menjadi tuan rumah untuk persidangan Guzman. Dua kota ini kerap kali menggelar persidangan sejumlah pelaku tindak krimininal yang terkenal.

Pada 2013, Chicago menyebut Guzman sebagai Musuh Publik No. 1 sejak Al Capone, berencana meluncurkan sejumlah dakwaan kepada Guzman, termasuk beberapa tuduhan bersekongkol untuk menyelundupkan dan mendistribusikan obat-obatan, serta tuduhan pencucian uang.

"Ini akan menjadi pertarungan antara setiap yurisdiksi, tetapi kemungkinan akan digelar di Chicago," kata mantan pejabat badan pemberantasan narkoba Amerika, Drug Enforcement Administration (DEA), Robert Mazur, pemimpin lembaga investigasi swasta di Florida yang menghabiskan lima tahun dalam penyamaran demi mengungkap hirarki di kartel narkoba Kolombia.

Menurut sejumlah sumber yang dekat dengan investigasi ini, Meksiko diperkirakan akan mengekstradisi Guzman pada pertengahan tahun. Namun, kapan tetaptnya ekstradisi Guzman ke AS akan bergantung kepada pengacara Guzman, sehingga kemungkinan proses ekstradisi ini akan memakan waktu satu tahun, atah bahkan lebih.

Sumber dari pemerintah Meksiko mengungkapkan keberadaan Guzman terlacak polisi setelah melakukan wawancara dengan artis Sean Penn untuk majalah Rolling Stone pada akhir tahun lalu. Aparat mengetahui ada pertemuan antara Penn, seorang aktris Meksiko dan Guzman. Lantas polisi mengikuti pergerakan Penn semenjak itu, mengarah pada peternakan tempat bos kelompok mafia Sinaloa itu bersembunyi.

Baik Penn maupun aktris Meksiko, Kate Del Castillo, yang mengatur pertemuan tersebut hingga saat ini menolak memberikan komentar, semenjak wawancara mereka dengan Guzman diterbitkan di majalah Rolling Stone pada Sabtu (9/1). (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER