Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri menindaklanjuti keluhan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Buenos Aires atas perlakuan tidak baik Duta Besar RI untuk Argentina, Jonny Sinaga, dengan meminta seluruh karyawan memberikan laporan perkembangan setiap dua pekan sekali.
"Kami meminta semua staf KBRI untuk memberikan laporan setiap dua minggu sekali terhitung mulai 6 Januari selama tiga bulan untuk melihat perkembangan dan memastikan mereka melakukan segala fungsi perwakilan dengan baik," ujar Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri, Ferry Adamhar, dalam jumpa pers di Kemlu, Jakarta, Kamis (14/1).
Keputusan ini diambil setelah tim Kemlu kembali mendapat laporan dari empat staf KBRI Argentina bahwa perilaku Dubes Jonny tak kunjung berubah pasca proses pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ferry, tim Kemlu sudah menerima laporan keluhan dari staf KBRI Argentina sejak 28 Agustus 2014 dan langsung mengirimkan perwakilan untuk mencari fakta. Mereka meminta pihak KBRI Argentina untuk menyelesaikan masalah internal tersebut.
Tak ada perubahan hingga November, Kemlu meminta Jonny datang ke Indonesia pada 15 Desember untuk dimintai keterangan lebih lanjut. "Proses ini dipimpin oleh Wamenlu [AM Fachir]," kata Ferry.
"Pada 17 Desember, kami melakukan
teleconference dengan staf KBRI untuk konfirmasi keterangan dubes," tutur Ferry.
Kemlu lantas menyatakan akan melakukan proses pemantauan selama tiga bulan untuk memastikan KBRI Argentina dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
"Kita akan tindak lanjuti lagi jika tidak ada perubahan. Dari laporan harian, mereka kelihatannya sudah menjalankan tugas dengan baik," kata Ferry.
Dalam surat yang diterima CNN Indonesia, para diplomat mengaku tertekan secara fisik dan psikologis atas perilaku buruk Jonny yang juga merangkap sebagai duta besar RI untuk Paraguay dan Uruguay. Terutama adalah perlakuan Jonny yang menurut sumber, "mesum" terhadap para staf wanita.
Sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, tim Kemlu telah menerima bukti pelecehan dan perbuatan tidak menyenangkan oleh Jonny terhadap para wanita yang diserahkan para pelapor, termasuk bukti percakapan BBM yang dinilai tidak pantas.
"Antara lain [Dubes] mengajak staf wanita untuk bekerja di kamar tidur dubes. Orang yang sama pernah dipanggil ke wisma dan dubes hanya menerima dengan mengenakan boxer. Staf wanita lain dipanggil ke ruangan hanya untuk difoto-foto tanpa izin," ujar sumber.
(ama)