Pentagon: Pelaut AS Salah Navigasi di Perairan Iran

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 15:56 WIB
Militer AS mengungkapkan 10 pelaut AS yang ditahan di Iran pada awal pekan lalu melakukan kesalahan navigasi hingga memasuki perairan Iran.
Militer AS mengungkapkan 10 pelaut AS yang ditahan di Iran pada awal pekan lalu melakukan kesalahan navigasi hingga memasuki perairan Iran. (IRINN via Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Amerika Serikat mengungkapkan bahwa 10 pelaut AS yang sempat ditahan di Iran pada awal pekan lalu melakukan kesalahan navigasi hingga memasuki perairan Iran. Namun, lanjut Carter, para pelaut itu tidak berkomunikasi dengan Angkatan Laut AS sebelum dicegat oleh petugas Iran. 

Menteri Pertahanan AS, Ash Carter mengatakan informasi itu terungkap setelah bertemu dengan para pelaut yang diterbangkan ke fasilitas militer AS di Qatar setelah dibebaskan Iran pada Rabu (13/1). 

"Informasi yang mereka berikan kepada kita, melalui komandan mereka, bahwa mereka tersesat dan tak sengaja memasuki perairan Iran karena kesalahan navigasi," kata Carter dalam wawancara dengan stasiun televisi FUSION

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, komentar Carter merupakan komentar yang paling rinci dari para pejabat AS terkait insiden yang terjadi menjelang pelaksanaan kesepakatan program nuklir Iran dengan sejumlah negara besar dunia.

Para diplomat di Washington dan Teheran, melalui serangkaian panggilan telepon nampak cemas dan berusaha menyelesaikan insiden itu dengan cepat, serta memastikan insiden itu tidak memengaruhi kesepakatan nuklir.

Pada akhirnya, Iran membebaskan kesepuluh pelaut AS, sembilan di antaranya adalah pria dan seorang wanita, pada Rabu, sehari setelah mereka ditahan.

Penyelesaian yang cepat ini sangat berbeda dengan kasus ditahannya prajurit Inggris di Iran, yang memakan waktu hingga hampir dua pekan sebelum dibebaskan. 

Carter memaparkan bahwa para pelaut nampaknya tidak memberitahu komandan mereka lewat radia bahwa mereka telah memasuki perairan Iran. 

"Mereka tidak melaporkan kesalahan navigasi pada saat itu. Mungkin mereka mencoba untuk mengatasinya, kemudian mereka bertemu dengan kapal Iran dan menyadari bahwa mereka di dalam wilayah perairan Iran," kata Carter dalam wawancara yang berlangsung di Miami, AS.

Carter membantah rumor bahwa para pelaut tersebut tengah menjalani sebuah misi rahasia, dan menegaskan bahwa para pelaut "hanya singgah dari satu tempat ke tempat lain."

Namun, banyak pertanyaan terkiat insiden itu yang masih belum terjawab hingga kini, termasuk soal penyebab kesalahan navigasi dan mengapa para pelaut tidak menyadari berada dalam bahaya sebelum ditahan oleh Iran.

Seorang pejabat AS, yang tak ingin nemanya dipublikasikan menegaskan bahwa kedua kapal AL AS itu tidak kehabisan bahan bakar. 

Foto penahanan pelaut

Televisi pemerintah Iran merilis rekaman penangkapan pelaut AS, termasuk ketika para pelaut tengah berlutut dengan tangan di belakang kepala dan dua kapal mereka dikelilingi oleh beberapa kapal cepat militer Iran.

TV ini juga merilis rekaman salah satu pelaut yang ditahan, yang diidentifikasi sebagai komandan Angkatan Laut AS, tengah meminta maaf atas insiden tersebut .

Carter mengaku tidak nyaman atas foto tersebut, namun meminta warga tidak buru-buru melayangkan tuduhan. 

"Tentu saja saya tidak suka melihat warga kami ditahan oleh militer asing," kata Carter dalam konferensi pers pada Kamis (14/1) di Tampa, markas Komando Pusat AS yang berbasis di Florida dan mengawasi pasukan Amerika di Timur Tengah.

"Saya pikir kita harus memberikan mereka kesempatan untuk memberitahu kami apa yang sebenarnya terjadi dan apa konteks keseluruhan [insiden ini]," kata Carter. 

Jenderal Lloyd Austin, yang memimpin Komando Sentral militer AS, menyatakan, "Kami akan tahu lebih banyak setelah kami selesai memberikan pembekalan terhadap pelaut kami."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER