China Undang Investor Bangun Infrastruktur di Pulau Sengketa

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 17:11 WIB
China akan mengundang investor swasta untuk membangun infrastruktur dan penerbangan rutin di pulau sengketa yang mereka kuasai di Laut China Selatan.
China akan mengundang investor swasta untuk membangun infrastruktur dan penerbangan rutin di pulau sengketa yang mereka kuasa di Laut China Selatan. (ChinaFotoPress/ChinaFotoPress via Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- China akan mengundang investor swasta untuk membangun infrastruktur di pulau sengketa yang mereka kuasai di Laut China Selatan. Selain itu, China tahun ini membuka penerbangan rutin ke pulau tersebut, langkah yang diprediksi memicu kecaman dari negara pengklaim lainnya.

Menurut kantor berita China, Xinhua, yang dikutip Reuters, Jumat (15/1), pembangunan akan dilakukan di kota Sansha, yang terletak di Pulau Woody, salah satu pulau di Paracels yang diperebutkan dengan Vietnam.

China juga berebut pulau di perairan yang merupakan jalur perdagangan senilai lebih dari US$5 triliun dengan Brunei, Filipina, Vietnam, Malaysia dan Taiwan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota Sansha dibangun tahun 2012, memicu protes ratusan warga Vietnam yang turun ke jalan di Hanoi. Populasi di Sansha terlalu sedikit untuk disebut kota, hanya beberapa ribu, dan kebanyakan kepulauan di sekitarnya tidak berpenghuni.

Kepada Xinhua, wakil walikota Sansha, Feng Wenhai, mengatakan mereka membuka investasi asing dan program kemitraan dengan swasta.

"Kota ini juga akan membangun pusat penyelamatan medis maritim. Kabel optik bawah laut akan ditempatkan dan bisa digunakan tahun ini, serta wi-fi akan mencakup seluruh kepulauan dan terumbu karang," kata Feng.

Feng juga mengatakan tahun ini penerbangan rutin akan dilakukan di kepulauan yang dikuasai China tahun 1974 setelah berperang dengan Vietnam itu.

Langkah China ini diperkirakan akan memicu ketegangan dengan negara pengklaim lain di kawasan. Beberapa pekan terakhir, China dan Vietnam bersitegang setelah kapal sipil China melakukan beberapa kali uji pendaratan di Terumbu Karang Fiery Cross.

Belum ada tanggapan dari negara pengklaim lain terkait rencana China ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER