Hubungan dengan Swedia Buruk, Israel Diminta Boikot Ikea

Ike Agestu | CNN Indonesia
Minggu, 17 Jan 2016 16:34 WIB
Israel didesak untuk memboikot Ikea, sebagai akibat ketegangan diplomatik antara Israel dan Swedia.
Pemerintah Israel mengatakan Wallstrom “tidak diterima” di Israel setelah ia menyerukan investigasi terhadap kematian warga Palestina ketika mencoba menyerang warga Israel. (Reuters/Claudio Bresciani/TT News Agency)
Jakarta, CNN Indonesia -- Israel didesak untuk memboikot Ikea, sebagai akibat ketegangan diplomatik antara Israel dan Swedia.

Langkah ini dianjurkan sebagai salah satu cara untuk mendemonstrasikan kemarahan Israel kepada Margot Wallstrom, menteri luar negeri Swedia, yang kerap mengkritik Israel.

Dilansir the Telegraph, pemerintah Israel mengatakan Wallstrom “tidak diterima” di Israel setelah ia menyerukan investigasi terhadap kematian warga Palestina ketika mencoba menyerang warga Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam komentar Wallstrom dan menyebutnya "keterlaluan", "tidak bermoral" dan "tidak adil".

Tetapi beberapa politisi Israel menyarankan hal lain.

“Saya tidak menyerukan untuk memutuskan hubungan dengan Swedia, tapi saya merekomendasikan semua orang berhenti berbelanja di Ikea," kata Avigdor Lieberman, mantan menteri luar negeri Israel.

Perusahaan furnitur asal Swedia itu memiliki tiga outlet yang sangat populer di Israel.

Ini bukan pertama kali Ikea terlibat dalam percekcokan diplomatik.

Swedia secara resmi telah mengakui Palestina sebagai negara pada akhir 2014, memancing murka Israel.

Lieberman, yang saat itu merupakan menteri luar negeri Isrel, juga sempat menyinggung Ikea.

“Pemerintah Israel harus mengerti bahwa hubungan di Timur Tengah lebih kompleks dari sebuah barang furnitur dari Ikea yang Anda rakit di rumah,” ujarnya saat itu.

Wallstrom membalas sindiran itu. “Saya akan dengan senang hati mengirimkan Menteri Luar Negeri Israel Lieberman satu pak (barang) Ikea untuk dirakit. Ia akan melihat bahwa (untuk itu) dibutuhkan seorang mitra, kerja sama, dan petunjuk yang bagus.”

Hubungan Israel tak hanya memburuk dengan Swedia, tapi juga Uni Eropa, yang akhir-akhir ini melabeli produk yang dibuat Israel di wilayah Tepi Barat yang diokupasi.

Netanyahu pada Kamis (14/1) menekankan kepada wartawan asing bahwa ia memiliki hubungan kuat dengan setiap anggota Uni Eropa.

“Kami harus memulai kembali hubungan kami dengan Uni Eropa, saya berharap kami bisa melakukannya dengan kondisi yang lebih baik,” ujarnya. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER