Jakarta, CNN Indonesia -- Israel menahan dua remaja Yahudi yang mencoret dinding biara Kristen di Yerusalem dengan gambar berisi pesan ekstremis.
Menurut keterangan polisi, dua remaja berusia 15 dan 16 tahun tersebut menuliskan pesan dalam bahasa Ibrani yang di antaranya berarti "Kristen, pergi saja ke neraka," "Hapuskan nama dan ingatan dari bajingan itu," dan "Kematian bagi Kristen sesat, musuh Israel," di pintu dan dinding Dormition Abbey di Kota Tua Yerusalem.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menganggap insiden coretan di Dormition Abbey sebagai serangan terhadap kerukunan beragama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Insiden seperti ini] sangat patut dikecam. Tak ada tempat bagi aksi semacam ini," ujar Netanyahu seperti dikutip
RT.
Aksi di Dormition Abbey ini juga dikecam oleh Patriarkat Latin Yerusalem. Pasalnya, Dormition Abbey selama ini dikenal sebagai tempat yang tepat untuk dialog antaragama Yahudi dan Kristen.
"[Kami] berharap para pelaku akan ditahan sebelum mereka mewujudkan ancaman tersebut menjadi aksi," demikian pernyataan resmi dari Patriarkat Latin Yerusalem.
Dormition Abbey sendiri sudah beberapa kali menjadi target serangan. Coretan serupa mewarnai tembok Dormition Abbey pada 2012 dan 2013.
Pada 2014, seorang perusak membakar sebuah buku yang berisi doa para pengunjung.
Tak hanya di Dormition Abbey, kejahatan berdasar kebencian juga terjadi di beberapa pelosok Israel lain.
Bulan lalu, sekelompok orang menggulingkan puluhan salib di pemakaman Katolik Shemesh, sekitar 30 kilometer di barat Yerusalem.
Pada April 2014, beberapa perusak juga menggoreskan coretan meremehkan Yesus dan Bunda Maria di tembok biara Deur Rafat Catholic sebagai tanggapan dari pembicaraan damai antara Israel dan Palestina.
(den)